6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura
6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura
Penulis: Tiara Shelavie
2. Mengapa disebut monkeypox?
Penyakit ini disebut monkeypox karena pertama kali ditemukan di laboratorium monyet pada tahun 1958.
Baca: Virus Monkeypox atau Cacar Monyet Muncul untuk Pertama Kalinya di Singapura, Kemenkes Mengkonfirmasi
3. Apa gejalanya?
Mereka yang terinfeksi monkeypox biasanya mengalami demam, sakit kepala, sakit otot, sakit tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam kulit.
Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak dan infeksi mata.
Monkeypox biasanya sembuh sendiri, dengan sebagian besar pasien pulih dalam dua hingga tiga minggu, menurut Departemen Kesehatan.
Kematian akibat monkeypox bervariasi di antara wabah, tetapi dilaporkan kematian terjadi kurang dari 10 persen, sebagian besar terjadi di kalangan anak-anak.
4. Bagaimana penyebaran monkeypox?
Penularan virus biasanya terjadi ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, seperti tikus, melalui perburuan dan konsumsi bushmeat.
Bushmeat adalah daging hewan liar yang diburu dan dijual untuk makanan dan merupakan sumber protein yang populer di beberapa bagian Afrika.
Penularan penyakit antara manusia mungkin tetapi terbatas, karena seseorang hanya menular ketika ia memiliki gejala, terutama ruam kulit, kata Depkes.
Penyebaran virus terjadi terutama melalui partikel-partikel pernapasan tetesan, dan biasanya memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan.
5. Bagaimana monkeypox didiagnosis dan ditangani?
Virus ini didiagnosis di laboratorium di mana virus diidentifikasi oleh sejumlah tes yang dilakukan di laboratorium khusus.