Selama Tidak Ada Gangguan dan Keluhan Ibu Hamil Boleh Puasa, Simak Tipsnya
Umat Muslim wajih hukumnya menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Dengan catatan sudah akil baliq, sehat, dan berakal. Bagaimana dengan ibu hamil?
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Umat Muslim wajih hukumnya menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Dengan catatan sudah akil baliq, sehat, dan berakal.
Bagaimana dengan ibu hamil? Tentunya mereka cukup istimewa.
Puasa yang diwajibkan bisa dilakukan sesuai dengan kemampuannya masing-masing karena bisa saja hal ini menimbulkan risiko.
Dikutip dari kompas.com (7/5/2019), pada penelitian yang diterbitkan oleh Iranian Journal of Pediatrics tahun 2010, menyatakan bahwa wanita hamil yang menjalani puasa dengan asupan gizi yang tepat tidak memberikan dampak pada pertumbuhan bayinya dan waktu kelahiran bayi.
Jadi pada prinsipnya selama ibu sehat, tidak ada keluhan dan gangguan kehamilan, ibu hamil boleh kok berpuasa.
Tapi satu hal yang harus diperhatikan, ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa tentu harus tetap memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan si dedek bayi di dalam perut.
Baca: Mengapa Orang Jakarta Rentan Obesitas dan Diabetes? Diduga Gaya Hidup Urban Pemicunya
Untuk itulah ibu hamil yang puasa baiknya menjalankan tips di bawah ini, seperti dikutip dari rsi.co.id :
Saat memiliki niat puasa, konsultasikan dengan dokter kandungan mengenai boleh tidaknya menjalani puasa.
Karena kondisi kehamilan akan berbeda pada masing-masing individu.
Kemudian, pilih makanan yang mencukupi gizi seimbang.
Baca: Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini
Komposisi yang seimbang antara lain, 50 persen karbohidrat, 30 persern protein, dan 10 sampai 20 persen lemak.
Usahakan ada sayuran dan buah dalam menu sahur supaya buang air besar lancar dan tidak terjadi sembelit.
Minum susu sangat disarankan untuk menambah kekuatan.
Baca: TERPOPULER: Viral Video Pria Teriak Penggal Kepala Jokowi, Gibran Rakabuming: Kita Yang Sabar Saja
Tetapi apabila kadar gula ibu hamil tergolong tinggi, sebaiknya minum susu plain atau boleh ditambah pemanis yang aman/disarankan.
Hindari makanan yang pedas karena bisa memengaruhi sistem percernaan ibu hamil.
Jangan lupa minum suplemen dan banyak minumair putih.
Sebaiknya makan sahur tidak dilakukan terburu-buru.
Saat berbuka, awali buka puasa dengan makanan yang hangat dan manis.
Tapi perlu diingat ibu hamil harus membatasi makanan/minuman manis, sebaiknya pilih pemanis yang aman dan direkomendasikan oleh dokter.
Jangan langsung makan makanan berat. Sebaiknya berikan jeda dengan salat magrib sehingga sistem percernaan tidak langsung bekerja keras setelah seharian beristirahat.
Disarankan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah saat berbuka.
Makanan tinggi serat akan dicerna dalam waktu yang lama sehingga lambung bisa bersiap secara bertahap.
Terakhir, perbanyak minum air putih di malam hari.
Hindari sejauh mungkin makanan junkfood, gorengan, makanan setengah matang, juga mentah, kecuali buah-buahan dan sayuran.
Kurma sebaiknya selalu disantap ibu hamil saat berbuka puasa dan sahur.
Berita ini sebelumnya telah dimuat di Gridhealth.Id dengan judul Tetap Puasa Saat Hamil Bisa kok, Asal Sahur dan Bukanya Seperti Ini