Heboh Monkeypox dan Dikhawatirkan Mewabah, Spesialis Penyakit Menular Singapura Ungkap Fakta Beda
Ahli penyakit menular berpendapat, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir tentang penyebaran monkeypox ini, karena risiko untuk penularan rendah.
Editor: Anita K Wardhani
Memperhatikan bahwa kasus-kasus monkeypox ini tidak menyebabkan penularan sekunder di negara-negara tersebut, Dr Leong berpendapat penularan secara masif tidak akan terjadi di sini (Singapura).
Kemenkes RI
Dia juga mengatakan tidak sulit untuk membedakan antara monkeypox dan cacar air yang lebih umum, biasanya monkeypox ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Ruam yang terjadi akibat monkeypox juga akan, "Jauh lebih besar, lebih jelas", katanya.
Baca: Tandanya Mirip, Ada Benjolan Berair, Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) juga, mengatakan bahwa monkeypox biasanya sembuh sendiri, dan risiko penyebarannya juga rendah. Sebagian besar pasien biasanya sembuh dalam dua hingga tiga minggu.
Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah gejala umumnya, yakni demam, sakit kepala, sakit otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam kulit.
Baca Juga : Viral Video Balita Dicekoki Bir, Mulai dari Pertumbuhan Terhambat Hingga Kerusakan Otak Mengancamnya
Walaupun tingkat penularannya rendah kita wajib wasapada karena bisa menyebabkan infeksi yang fatal.
Sehingga kita perlu menjaga kontak dengan hewan yang bisa menyebarkannya seperti hewan pengerat tikus ataupun jenis primata.
Tak lupa juga untuk menghindari berburu dan mengonsumsi daging hewan semak, juga primata.
Baca: Virus Monkeypox Menyebar di Singapura, Ini Antisipasinya Agar Cacar Monyet Tak Menular di Indonesia
Diketahui, warga Nigeria yang terinfeksi sebelum datang ke Singapura itu sempat menghadiri pernikahan di negaranya, di mana ia mungkin mengonsumsi daging hewan semak.
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, bahwa penularan monkeypox dari manusia ke manusia, sementara mungkin terbatas/rendah.
Seseorang hanya bisa menularkan saat periode ketika ia memiliki gejala, terutama ruam kulit.
Infeksi biasanya terjadi selama kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan atau lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi oleh cairan atau bahan lesi orang yang terinfeksi. (GridHealth)