Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Alasan Medis Kenapa Kentut dan Sendawa Jangan Ditahan-tahan

Kentut dan sendawa sembarangan memang tidak sopan, tetapi menahan-nahan kentut juga bukan hal yang dianjurkan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Alasan Medis Kenapa Kentut dan Sendawa Jangan Ditahan-tahan
iStockphoto
Ilustrasi buang angin alias kentut. (iStockphoto) 

- Akumulasi gas yang berbau, kentut yang berbau disebabkan bakteri usus besar yang memproduksi gas selama fermentasi sisa makanan yang tidak diserap.

- Perubahan bakter, gas juga bergantung pada komposisi bakteri yang tinggal di dalam sistem pencernaan. Setiap orang memiliki komposisi bakteri yang berbeda-beda.

- Sembelit, kondisi ini terjadi karena perpanjangan proses fermentasi makanan dalam sistem pencernaan, yang meningkatkan produksi gas di dalam tubuh.

Buang angin sembarangan memang dianggap tidak sopan kalau baunya mengganggu orang lain.

Sedangkan, ketika kentut tidak berbau, hanya berbunyi dan diketahui orang-orang, sering kali hal ini hanya akan membuat kita malu.

Namun, menahan gas di dalam perut  dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan gangguan pencernaan.

Tekanan usus dapat menyebabkan gas terperangkap, serta memiliki kemungkinan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.

Berita Rekomendasi

Secara tidak langsung tidak bahaya sebenarnya jika kentut  dan sendawa ditahan.

Namun pada dasarnya kentut adalah kumpulan gas dari hasil metabolisme di usus yang secara alamiah akan didorong ke bawah oleh tubuh.

Jika ditahan-tahan, maka otomatis akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman.

Menurut Lisa Ganjhu, seorang dokter dari osteopati dan asisten dosen klinis kedokteran dan gastroenterologi di NYU Langone Medical Center New York City, yang dikutip oleh situs Women’s Health, segala sesuatu yang mempenaruhi aliran di bawah dapat memengaruhi aliran di atasnya.

Dalam kasus ini, aliran tersebut adalah sistem pencernaan. Ketika menahannya, penumpukan udara pun bertambah di saluran pencernaan, sehingga udara terdorong ke atas, yang menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pada perut.

Selain itu, menahan buang gas menyebabkan usus akan menggelembung seperti balon karena penyumbatan gas tersebut.

Jika dinding usus memiliki kelemahan, akhirnya bisa meledak. Ketika hal tersebut sampai terjadi, kantong-kantong pun terbentuk, dikenal juga dengan sebutan divertikula.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas