Mi Instan Picu Kanker? Faktanya, Bahan Mi dan Bumbunya Aman, Tapi Bagian Ini yang Bahaya
Banyak rumor yang mengatakan jika mi instan menjadi salah satu makanan yang mampu memicu sel kanker. Benarkah? Simak faktanya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM – Banyak rumor yang mengatakan jika mi instan menjadi salah satu makanan yang mampu memicu sel kanker. Benarkah? Simak faktanya.
Namun pernyataan ini masih simpang siur. Lantas benarkah mi instan bisa memicu penyakit kanker dalam tubuh?
Faktanya, belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan secara pasti bahwa mie instan dapat menyebabkan kanker.
Karena pada dasarnya, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Mulai dari kelainan atau mutasi genetik, keturunan, rokok, alkohol, sinar matahari, radiasi, virus, hingga infeksi.
Untuk lebih jelas, mari kita bahas mengenai bahan dan semua tentang mi instan yang diduga menyebabkan kanker.
Melansir dari Family Doctor melalui Toutiao, mi instan terbuat dari tepung terigu, termasuk sayuran kering, bubuk kering, dan minyak dalam bumbu.
Mi-nya sendiri terbuat dari tepung gandum yang secara alami tidak berbahaya bagi kesehatan.
Kemudian minyak sayur yang digunakan juga biasa dipakai memasak di dapur jadi bisa dipastikan minyak ini aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan kanker.
Selanjutnya, sayuran kering adalah sayuran dalam kondisi alami atau dehidrasi buatan.
Sebagian besar airnya dihilangkan, warna asli sayuran dan nutrisi pada dasarnya sama, tetapi beberapa nutrisi sensitif seperti vitamin C dan beberapa zat hilang.
Selanjutnya, zat fenolik sayuran yang dikeringkan di udara mudah disimpan, dan diangkut sehingga menjadi bagian dari bahan mie instan.
Serta polifenol yang ada pada mie instan adalah senyawa unik untuk sayuran dan merupakan senyawa yang bisa meningkatkan kesehatan.
Polifenol memiliki fungsi antioksidan yang dapat menghambat kolesterol jahat dalam darah, dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Dapat dilihat bahwa polifenol menguntungkan dan tidak berbahaya, meskipun beberapa dari mereka ada yang hilang dalam sayuran karena dikeringkan.