Agung Hercules Idap Kanker Otak atau Glioblastoma, Bagaimana Gejala Awal dan Mendiagnosisnya?
Komedian Agung Hercules berjuang melawan penyakit Glioblastoma. Bedu, seorang rekan komedian, mengungkap kondisi eks binarawagawan itu.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Nama Agung Hercules sudah lama tak terdengar, namun baru-baru ini pelantun tembang 'Astuti' ini membawa kabar yang amat mengagetkan.
Melalui unggahan dalam akun Instagram-nya pada Minggu (16/6/2019), Agung Hercules tampak duduk di atas kasur rumah sakit dengan ditemani dua rekannya, Bedu dan Surya.
Penampilan Agung Hercules ini sangat berubah drastis dari yang sebelumnya terlihat kekar berotot dengan rambut gondrong.
Penyanyi dan komedian yang identik sering membawa barbel itu tampak kurus dan yang sangat berbeda adalah rambutnya yang dicukur habis.
Ada apa dengan Agung Hercules si pria kekar dengan barbel itu?
Menurut sebuah komentar yang ditulis sang istri, Mira Rahayu dalam akun pribadinya menyebutkan bahwa sang suami mengidap Glioblastoma atau kanker otak stadium 4.
Baca: Perawatan di Rumah Sakit, Agung Hercules Tak Lagi Berotot dan di Tangannya Menancap Selang Infus
"@mariah_sundara aamiinn ya robbal aalamiin CA otak teh Glioblastoma stadium 4. Piduana nya teh...." tulis Mira.
Dikutip American Brain Tumor Association, glioblastoma (juga disebut GBM) atau glioma adalah tumor ganas tingkat 4, di mana sebagian besar sel tumor bereproduksi dan membelah pada waktu tertentu.
Baca: Karyawati Asal Karangasem Selamat dari Percobaan Perkosaan Meski Kepalanya Dihantam Palu oleh Pelaku
Glioblastoma dapat terjadi pada semua usia, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Gejala awalnya yaitu dapat menyebabkan sakit kepala parah di pagi hari, mual, muntah, dan kejang yang memburuk.
Kanker otak ini sebagian besar terdiri dari sel-sel astrositik abnormal, tetapi juga mengandung campuran dari berbagai jenis sel (termasuk pembuluh darah) dan area sel-sel mati (nekrosis).
Glioblastoma bersifat infiltratif dan menyerang daerah otak terdekat, tetapi kadang-kadang dapat menyebar ke sisi yang berlawanan dari otak.
Akan tetapi, jenis kanker otak ini sangat jarang menyebar di luar otak.
Dikutip dari Mayo Clinic, untuk mendiagnosis kanker otak ini diperlukan beberapa tes, diantaranya:
1. Pemeriksaan neurologis
Selama pemeriksaan neurologis, dokter akan bertanya tentang tanda dan gejala yang dialami pasien.
Dokter dapat memeriksa penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, kekuatan, dan refleks.
Masalah pada satu atau lebih area ini dapat memberikan petunjuk tentang bagian otak yang dapat dipengaruhi oleh tumor otak.
2. Tes pencitraan
Tes pencitraan dapat membantu dokter menentukan lokasi dan ukuran tumor otak.
Magnetic resonance imaging (MRI) sering digunakan untuk mendiagnosis tumor otak, dan dapat digunakan bersama dengan pencitraan MRI khusus, seperti MRI fungsional dan spektroskopi resonansi magnetik.
Tes pencitraan lain mungkin termasuk CT dan positron emission tomography (PET).
3. Biopsi
Biopsi dapat dilakukan dengan jarum sebelum operasi atau selama operasi untuk mengangkat glioblastoma, tergantung pada situasi khusus dan lokasi tumor.
Sampel jaringan yang mencurigakan dianalisis di laboratorium untuk menentukan jenis sel dan tingkat agresivitasnya.
Tes khusus sel tumor dapat memberi tahu dokter jenis-jenis mutasi yang diperoleh sel.
Setelah tes diagnostik dilakukan, barulah prosedur perawatan yang tepat terhadap kondisi kanker otak tersebut akan dilakukan.
Berita ini sebelumnya sudah dimuat di Gridhealth.Id dengan judul Istrinya Sebut Agung Hercules Idap Kanker Otak Stadium 4, Ini Cara Mendiagnosis Penyakitnya