Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Posisi bayi sungsang dalam kandungan membuat proses melahirkan yang tadinya direncanakan normal, harus berubah jadi operasi caesar.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Jakarta, Dr. Ardiansjah Dara SpOG menjelaskan bayi sungsang memang berisiko jika dilahirkan secara normal karena kepala mya berada di bagian atas perut.

Jika dipaksa dikeluarkan secara normal kemungkinan besar kepala calon bayi akan nyangkut di rahim yang bisa menyebabkan bayi meninggal.

Baca: Sebut Kehamilannya Ini yang Ketiga, Sandra Dewi Ungkap Pernah Terpaksa Menggugurkan Kandungan

Baca: Sawi Putih Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal dan Anda yang Menjalani Program Diet

Baca: Dampak Buruk Membersihkan Lidah Menggunakan Sikat Gigi

“Bayi itu kan kepalanya besar, kalau begitu kepala keluar badan ikut keluar. Tapi kalau badan keluar kepala nyangkut di rahim, selesai game over pasti bayinya, dan kalau sudah nyangkut kayak gitu, pasti dipotong lehernya, nggak ada cerita,” ungkap dr. Dara saat ditemui di ditemui di Peluncuran Buku Teman Bumil, di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/6/2019).

Adapun bayi sunsang bisa terjadi karena bentuk panggul, bentuk rahim maupun karena ada miom atau pun ukuran bayi yang mungkin bagian kepalanya berukuran besar.

Bayi sunsang pun sudah bisa terlihat sejak usia kehamilan tujuh hingga delapan bulan dengan dilihat dari hasil USG.

Cara antisipasi yang dapat dilakukan ibu demgan melakukan gerakan-gerakan seperti bersujud untuk memancing bayi berputar.

“Kita biasanya saranin ibunya micesposition, kalau di Indonesia namanya sujud, supaya bayi ini biar berputar dengan sendirinya, jangan diputar,” ucap dr. Dara.