Ibu Perlu Tahu, Tiga Hal Ini Bisa Bikin Anak Bangun Lebih Pagi
Orangtua hanya perlu memiliki harapan, jadwal, dan trik yang tepat. Anak-anak dan tidur bagaikan hubungan yang sangat rumit.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jam tidur balita bisa menjadi sangat tidak terduga. Ada kalanya, ketika orangtua merasa hanya memiliki sedikit jam tidur, si kecil justru kesulitan tidur dan bangun terlalu pagi.
Anda mungkin merasa membuat anak pergi tidur saat mereka tak ingin tidur, sama buruknya ketika anak bangun lebih awal di pagi hari dan membangunkan Anda yang masih membutuhkan waktu untuk tidur.
Tetapi, menurut perawat praktisi Maile Moore dari Rumah Sakit Anak Boston, membujuk seorang anak untuk tidur adalah tujuan yang dapat dicapai.
Orangtua hanya perlu memiliki harapan, jadwal, dan trik yang tepat. Anak-anak dan tidur bagaikan hubungan yang sangat rumit. Toh nyatanya, membujuk anak untuk tidur memang bukanlah hal mudah.
Baca: Bocoran Kabinet Jokowi Soal Calon Menteri Perempuannya, Harus Muda, Cantik dan Cerdas
Jika bicara soal penyebabnya, banyak hal yang mungkin bisa jadi penyebab anak sulit tidur di malam hari atau bangun sangat awal di pagi hari. Salah satunya adalah karena faktor genetik.
“Ada kecenderungan genetik yang membuat seseorang seakan berlawanan dengan burung hantu,” jelas Moore.
Baca: Dugaan Terbaru Hilangnya Thoriq Saat Mendaki Gunung Piramida, Badannya Diperkirakan Jatuh ke Jurang
“Dan itu bisa terjadi dalam keluarga. Jadi, karena kecenderungan genetik tersebut, beberapa anak seacara natural akan bangun lebih awal di pagi hari,” lanjutnya.
Meski demikian, ada beberapa faktor lain yang tak terkait dengan gen orangtua, yang bisa membuat anak terbangun lebih awal.
Baca: Perbandingan Durasi Pertemuan PM Shinzo Abe dengan Kepala Negara Lain, dengan Jokowi Hanya Semenit
Anak-anak bereaksi terhadap jadwal tidur. Ada kalanya jadwal tidur berubah karena alasan tertentu. Masalahnya adalah perubahan jadwal di satu bagian akan mengubah jadwal aktivitas lainnya. Jika si kecil tiba-tiba bangun lebih awal, ini bisa menjadi langkah awal untuk mengatur kembali jadwal aktivitasnya.
Yang perlu diperhatikan, kata Moore, adalah jumlah waktu tidur si kecil dalam sehari.
Baca: Kasus Penghinaan Bau Ikan Asin, Fairuz A Rafiq Tolak Berdamai, Galih Ginanjar Harus Masuk Bui
“Ketika mereka berada di usia prasekolah, mereka mungkin hanya membutuhkan total 11 jam tidur. Dan jika mereka masih tidur siang selama 1,5 jam, mereka berarti hanya perlu tidur sepuluh jam di malam hari. Tak heran jika tidur jam 7 malam, si kecil sudah terbangun pada jam 5 pagi,” jelas Moore.
“Intinya, semakin lama mereka tidur di siang hari, mereka akan tidur dalam waktu yang lebih pendek di malam hari,” papar Moore.
Selain itu, Moore juga memberi catatan pada waktu tidur siang, meski si kecil hanya tidur sekejap selama 10 menit hingga 15 menit dalam perjalanan, itu juga menambah total jam tidur dalam sehari dan bisa memengaruhi kantuk mereka di malam hari.
Faktor gangguan fisik Lapar, tumbuh gigi, atau mengompol biasanya akan membuat si kecil terbangun dari tidurnya. Tapi menurut Moore, jika anak memiliki kebiasaan tidur yang baik sejak awal, si kecil akan lebih mudah ditenangkan dan kembali tidur.
Anda hanya perlu memenuhi kebutuhannya dengan segera, seperti menyiapkan susu saat si kecil terbangun karena lapar atau mengganti popoknya yang basah. Sehingga, gangguan fisik yang mereka rasakan tak berdampak pada tidurnya.
Sebagian anak memiliki naluri untuk terbangun saat merasakan sinar matahari menembus jendela kamar. Biasanya ini juga terjadi karena ritme sirkadian mereka telah terbentuk.
“Keributan juga bisa membuat anak-anak terbangun. Bagaimanapun, secara naluri ini sebagai bentuk siaga untuk melindungi diri dari bahaya,” jelas Moore.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Selain Faktor Genetik, 3 Hal Ini Bisa Membuat Anak Bangun Lebih Pagi,