Kurang Tidur dan Stres Bisa Bikin Gagal Diet, Simak Beberapa Kemungkinan Lainnya
Sebagian orang berupaya melakukan diet dengan berbagai cara. Selain demi penampilan, tujuan lainnya yakni untuk kesehatan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Perut buncit membuat kita tidak nyaman dengan penampilan.
Alasan lainnya, menumpuknya lemak di perut juga dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan bahkan kanker di kemudian hari.
Oleh sebab itu, perut buncit tidak boleh disepelekan. Tetapi memang tidak mudah menghilangkan lemak di tubuh.
Kita mungkin bertanya-tanya, apa penyebab sebenarnya, mengapa masih gemuk padahal sudah diet dan berolahraga.
Mungkin ada begitu banyak kemungkinan. Kira-kira apa saja? Simak di bawah ini. Siapa tahu kita termasuk di dalamnya, seperti dilansir dari Boldksy;
Alasan 1: Tipe tubuh
Alasan yang pertama adalah tipe tubuh. Mengetahui tipe tubuh dan makan apa yang cocok dengan jenis tubuh, dapat membantu banyak dalam menjaga kesehatan. Tapi sayangnya, kebanyakan dari kita jarang makan sesuai dengan jenis tubuh.
Alasan 2: Latihan olahraga tidak disesuaikan dengan tipe tubuh
Latihan fisik sesuai tubuh juga sangat penting. Beberapa latihan mendukung untuk pembakaran lemak yang lebih baik dari pada yang lain. Tergantung pada jenis tubuh.
Baca: Beberapa Orang Mengalami Silent Stroke Tanpa Menyadarinya, Bagaimana Mengetahui Gejalanya?
Baca: Apa Saja Olahraga yang Pantang dan Dianjurkan Bagi Penderita Diabetes?
Mengapa masih gemuk padahal sudah diet, ternyata percuma jika secara membabi buta latihan setiap hari. Lemak tidak terbakar maksimal, sebaliknya kita hanya akan menjadi capek saja.
Alasan 3: Kurang tidur
Faktanya, tidur yang tidak memadai juga dapat memperlambat mekanisme pembakaran lemak. Tubuh berurusan dengan lemak baik ketika pola tidur sehat.
Baca: 8 Gejala Pada Tubuh sebagai Peringatan Sebelum Serangan Jantung
Jadi untuk menghalau masih gemuk padahal sudah diet, usahakan bisa tidur sehat dengan durasi yang ideal.
Alasan 4: Tingkat stres tinggi
Tingkat stres secara otomatis dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Perlu diketahui, peningkatan seperti itu dapat menghambat kemampuan dalam membakar lemak secara efisien. Makanya jangan terlalu mudah stres!
Alasan 5: Kurang kalium
Alasan berikutnya adalah kita harus memastikan kandungan kalium yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup.
Pasalnya, tingkat cukup atau tidaknya kalium dalam diet juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa masih gemuk padahal sudah diet.
Kalium bisa didapat dari makanan laut (seafood), pisang, daging merah tanpa lemak, dan sayuran hijau.
Alasan 6: Mengonsumsi protein berlebih
Karena terlalu banyak asupan protein dalam tubuh atau mengonsumsi protein berkualitas buruk dapat menyebabkan akumulasi lemak. Jelas ini akan semakin menyulitkan kita untuk membakarnya di kemudian hari. Kita akan tetap masih gemuk padahal sudah diet.
Alasan 7: Keseringan mengonsumsi makanan olahan dan yang diproses
Ini yang paling sering diabaikan oleh kebanyakan orang. Makan makanan yang diproses, dihaluskan, panggang, atau pasteurisasi dapat berkontribusi untuk lemak di tubuh tanpa disadari.
Meski kelihatannya sepele dan tak terlalu berdampak besar, jangan pernah dianggap enteng untuk urusan yang satu ini jika ingin berat badan turun.
Alasan 8: Terlalu banyak berlatih fisik
Terlalu banyak berlatih fisik ternyata juga akan memengaruhi berhasil atau tidaknya kita menghilangkan lemak di tubuh, khususnya pada bagian perut.
Malah bisa bekerja kontra produktif sebagai pembakaran lemak. Apalagi jika waktu istirahat justru digunakan untuk berlatih.
Contohnya, mengangkat beban berat seperti di gym sepanjang waktu, sesering mungkin dengan tidak memerhatikan kondisi tubuh sama sekali, tidak dapat membantu menghilangkan lemak alias masih gemuk padahal sudah diet.
Berita ini sudah tayang di Gridhealth.Id dengan judul Kok Masih Gemuk Padahal Sudah Diet? Ternyata Ini Dia 8 Penyebabnya