Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Terasa Segar Minum Es Saat Suhu Udara Panas, Tapi Awas Bahayanya, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh

Minum es saat udara sedang panas pasti terbayang kesegarannya,tapi tahukah Anda ada bahaya mengincar di baliknya?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Terasa Segar Minum Es Saat Suhu Udara Panas, Tapi Awas Bahayanya, Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh
google.image
Minum es 2 

TRIBUNNEWS.COM - Minum es saat udara sedang panas pasti terbayang kesegarannya,tapi tahukah Anda ada bahaya mengincar di baliknya?

Seperti diketahui suhu udara di sebagian kota di Indonesia sangat panas. Kemarin di Jakarta malah sempat tercatat suhu 36 derajat celcius.

Banyak orang mengatakan, minum air es atau air dingin tidak baik untuk kesehatan, terutama bila diminum saat cuaca panas atau dingin.

Benarkah?

Dokter ahli gizi, dr. Jovita Amelia, MSc, SpGK, menyebutkan minum air minimal dua liter perhari agar tidak dehidrasi upaya tepat agar menjaga tubuh tetap sehat saat udara panas.

Terlebih saat panas tubuh akan mengeluarkan banyak cairan sehingga cairan harus segera diganti.

“Pastinya air putih yah harus cukup minimal dua liter perhari dan kalau aktivitas diluar ruangan boleh lebih,” ungkap dr. Jovita kepada Tribunnews.com, Selasa (10/9/2019).

Berita Rekomendasi

Kemudian saat suhu sedang panas sebaiknya jangan langsung minuman yang dingin karena terkadang bisa menyebabkan sakit kepala.

“Sebenarnya beda suhu langsung tinggi seperti itu kadang-kadang pengaruh ke sakit kepala, selain itu sih biasanya gapapa sih kecuali sedang sakit yah,” papar dr. Jovita.

Pernyataan tersebut juga ditemui pada ilmu kesehatan tradisional India (Ayuverdic).

Di dalamnya dikemukakan bahwa minum air dingin memperlambat proses pencernaan di tubuh. Akan tetapi, sebuah penelitian pada tahun 2013 berkata lain.

Pada saat cuaca panas, sangat penting untuk menyeimbangkan suhu dan cairan di tubuh. Jika tidak, Anda tentu berisiko dehidrasi.

Pada penelitian yang melibatkan enam orang dehidrasi, terpapar sinar matahari, dan setelah olahraga menunjukkan bahwa suhu air minum memiliki pengaruh.

Amankah Berbuka Puasa Minum Es Teh? Berikut Faktanya Berdasarkan Sains!
Amankah Berbuka Puasa Minum Es Teh? Berikut Faktanya Berdasarkan Sains! (capture video)

Terdapat perbedaan produksi keringat ketika mereka meminum air hangat dan air dingin.

Air dengan suhu 16 derajat Celsius ternyata paling efektif untuk mengembalikan hidrasi para peserta.

Dari penelitian tersebut, kondisi para peserta menunjukkan bahwa mereka tidak berkeringat lebih banyak dan lebih mudah untuk minum dibandingkan ketika harus menenggak air panas.
Meski mungkin masih memerlukan banyak penelitian pendukung, minum air dingin (dengan suhu setidaknya 16 derajat Celsius) saat cuaca panas nyatanya terbukti dapat membantu seseorang mengembalikan cairan tubuhnya.

Risiko yang dapat ditimbulkan jika terlalu sering minum air dingin.

Walaupun dapat mengembalikan cairan tubuh saat dehidrasi, air dingin juga menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan Anda. Apalagi jika Anda meminumnya terlalu banyak.

Sebaiknya, perhatikanlah suhu air yang Anda minum. Air yang terlalu dingin bisa-bisa menyakiti gusi Anda atau sistem pencernaan.

Oleh karena itu, usahakan untuk meminum air dengan suhu yang sama dengan ruangan Anda.

Nah, agar bisa lebih waspada terhadap dampak buruk yang ditimbulkan oleh air dingin, ini dia beberapa risiko yang muncul.

i
i (Shutterstock)

1. Sistem pencernaan memburuk

Seperti yang dilansir dari NDTV Food, air dingin membuat kontraksi pada pembuluh darah Anda.

Kontraksi tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap proses pencernaan ketika menyerap nutrisi. Saat mengonsumsi air dingin, fokus tubuh berubah, yaitu menormalkan kembali suhu tubuh Anda.

Normalnya, tubuh Anda memiliki suhu 37 derajat Celsius. Ketika meminum air dengan suhu yang lebih rendah, tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mengembalikan suhu tubuh Anda.

Oleh karena itu, ketika Anda minum air dingin, proses pencernaan akan tidak maksimal dalam penyerapan vitamin dan nutrisi.

2. Menurunkan detak jantung

Ilustrasi serangan jantung.
Ilustrasi serangan jantung. (YOUR HEALTH SUPPORT)

Selain tidak baik untuk pencernaan Anda, minum air dingin juga bisa menurunkan detak jantung.

Setelah Anda meminum air dingin, hal tersebut dapat merangsang saraf kranial kesepuluh, yaitu saraf vagus.

Saraf ini berperan penting dalam menurunkan ritme jantung. Ketika saraf ini terangsang, tentu saja tidak menutup kemungkinan detak jantung Anda akan menurun.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak terlalu sering meminum air dingin demi menjaga kesehatan Anda.

Minum air dingin saat cuaca panas memang memiliki manfaat dalam mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat produksi keringat.

Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa ada bahaya yang mengintai Anda jika terlalu sering meminum air dingin atau air es.

(Tribunnews.com/Apfia/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas