Trik Bikin Mi Instan Lebih Sehat, Buang Bumbunya, Tambah Sayur dan Telur
Mi instan nampaknya menjadi makanan yang memiliki banyak penggemar, bukan hanya di Indonesia tapi juga hampir di seluruh dunia.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM- Meski tak sehat, mi instan nampaknya menjadi makanan yang memiliki banyak penggemar, bukan hanya di Indonesia tapi juga hampir di seluruh dunia.
Bagaimana tidak, dengan rasanya yang nikmat, cara membuatnya yang mudah juga tak ketinggalan harganya yang murah.
Rasanya sulit untuk mengatakan tidak pada makanan yang satu ini. Namun seperti kita ketahui, mi instan dikenal sebagai makanan yang harus dihindari karena dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan saat kebanyakan menyantapnya.
Sebut saja penyakit hipertensia/tekanan darah tinggi, obesitas, penyakit jantung, stroke sampai diabetes.
Melihat permasalahan tersebut, dilansir dari canr.msu.edu, Michigan State University Extension memberikan tiga tips agar mi instan yang dibuat bisa menjadi lebih sehat.
1. Buang bumbunya

Kebanyakan produk mi Instan memiliki bumbu yang jumlah natriumnya melebihi rekomendasi natrium harian.
Jumlah unsur kimia tersebut setara dengan setengah sendok teh garam atau setara dengan 63% dari dosis garam harian.
Perlu diketahui, saat tubuh menerima asupan garam yang tinggi organ ginjal akan terganggu bahkan rusak saat menerimanya.
Selain itu natrium yang tinggi juga dapat memengaruhi aliran darah sehingga jantung bekerja lebih keras, akibatnya orang tersebut bisa terkena hipertensi.
Menurut Dietary Guidelines for American, tubuh manusia harus menerima kurang dari 2.300 milligram garam per hari dan 1.500 milligram bagi setiap orang di atas usia 50 tahun.
Agar mi instan yang kita konsumsi lebih sehat, buanglah sebagian besar bumbu yang disediakan.
Semakin sedikit bumbu mi instan yang kita gunakan, maka akan semakin baik.
Gantilah bumbu-bumbu tersebut dengan bumbu yang tidak perlu dimasak lebih lama seperti minyak wijen, miso, kecap ikan, atau bubuk kari Jepang.
