Irish Bella Hipertensi, Plasenta Lepas, Detak Jantung Bayi Kembarnya Terhenti, Ini Penjelasan Dokter
Terungkap sudah penyebab meninggalnya putri kembar pasangan selebriti Irish Bella dan Amar Zoni Minggu (6/10/2019) malam.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Terungkap sudah penyebab meninggalnya putri kembar pasangan selebriti Irish Bella dan Amar Zoni Minggu (6/10/2019) malam.
Bayi kembar yang meninggal di dalam kandungan ini ternyata meninggal setelah Irish Bella datang ke RS Harapan Kita Jumat (4/10/2019) dalam keadaan stage 4, atau kondisi berbahaya.
Apa yang terjadi? Bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal ternyata mengalami pembengkakan jantung.
Seperti dijelaskan Dokter Spesialis Obstersi dan Ginekologi, Subspesialis Fetomaternal RS Harapan Kita, dr. Gatot Andurazzak, saat Irish Bella datang, janin sudah mengalami pembengkakan jantung.
Saat minggu pagi (6/10/2019) dilakukan pengecekan detak jantung janin masih ada.
Tapi tekanan darah Irish meningkat atau mirror syndrom yang menyebabkan preeklamsia atau komplikasi kehamilan.
“Pasien jam 9 langsung dipindahkan ke HDU, dan ternyata janin sudah tidak ada detak jantung. Meninggal diperkirakan pukul 08.00 WIB,” kata dr. Gatot, di RS Harapan Kita, di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Dokter menjelaskan, janin kembar Irish Bella meninggal di dalam kandungan akibat solusio plasenta atau plasenta yang terlepas akibat hipertensi yang dialami sang ibu.
Plasenta ini mempunyi fungsi krusial karen menghubungkan nutrisi dan darah dari ibu ke janin di dalam kandungan.
“Plasentanya lepas dengan cepat, aliran darah tidak lancar ke bayi,” ucap dr. Gatot.
Dokter pun langsung melakukan tindakan operasi cesar untuk mengeluarkan bayi di dalam kandungan Irish.
Sementara itu saat ini kondisi Irish Bella disebutkan pihak rumah sakit sudah dalam kondisi yang baik. Tekanan darah juga sudah kembali normal.
“Sekarang kondisi bagus, tekanan darah bagus, pas operasi itu sampai 180/90,” kata dr. Gatot.
Bahaya Hipertensi Pada Ibu Hamil
Ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan diri. Karena, ada banyak penyakit yang mengancam kehamilan, salah satunya hipertensi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui soal hipertensi pada ibu hamil.
Ketua pelaksana 10th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH, membagi hipertensi pada ibu hamil dalam dua jenis.
Jenis yang pertama ialah ibu yang sebelum hamil sudah menderita hipertensi. Sementara jenis kedua ialah ibu yang menderita hipertensi saat hamil.
“Untuk jenis yang pertama, hipertensi merupakan faktor risiko kehamilan. Setiap tindakan yang diberikan kepada ibu hamil harus berbeda dan memperhatikan efek dari hipertensi tersebut,” ujarnya seperti dikutip Tribunnews.com dari Nakita.
Terlebih lagi saat hamil, Mama pasti mengalami kenaikan berat badan. Hal ini akan semakin menyulitkan Mama untuk mengontrol tekanan darah.
Pemakaian obat yang biasa Mama minum juga diperhatikan. Mintalah obat yang aman bagi Mama dan janin.
Mama yang menderita hipertensi saat hamil juga harus lebih hati-hati karena berdampak pada janin.
Hipertensi dapat memperlambat metabolisme di dalam tubuh.
Janin bisa mengalami kekurangan oksigen, yang mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembangnya kelak.
Hipertensi saat kehamilan juga biasa disebut keracunan kehamilan. “Hal ini rentan terjadi karena ibu hamil jadi sulit mengontrol makan dan jarang berolahraga,” ujar dr. Tunggul.
Mama perlu memerhatikan tanda-tanda hipertensi pada ibu hamil seperti, sering mengalami sakit kepala di bagian belakang, serta jantung mudah berdebar.
Dua jenis hipertensi pada ibu hamil ini sama-sama membutuhkan perhatian khusus bagi Mama. Hipertensi juga sangat memengaruhi proses kelahiran nanti. Jangan lupa terus konsultasikan diri ke dokter ya, Mam.
( Tribunnews.com/ Apfia Tioconny Billy/Nakita/Niken)