Sebuah Studi Sebut Musik Metal Menenangkan Pendengarnya
Musik metal memiliki alunan nada paling keras: dentuman bertubi-tubi, suara gitar memekakkan telinga, dan vokalis yang suaranya melengking.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Musik metal memiliki alunan nada paling keras: dentuman bertubi-tubi, suara gitar memekakkan telinga, dan vokalis yang suaranya melengking.
Musisi maupun penggemarnya identik dengan segala hal berbau hitam, entah itu bajunya, make up-nya, hingga ornamen panggungnya.
Nah bila aliran musik lain seperti pop, klasikal atau jazz dianggap memiliki banyak manfaat dengan lantunan lagu chill-nya, bagaimana dengan musik metal?
Sebelum mengetahui dampak musik metal untuk kesehatan mental, tak ada salahnya untuk mengenal karakteristik musik yang telah dipopulerkan sejak era ’60-an ini, misal:
- Suara musik yang keras, berdistorsi dan berat
- Lirik seringkali emosional berisikan tema kemarahan, kecemasan, depresi, isolasi dari kehidupan sosial, hingga kesepian
- Lantunan gitar, bass, drum dan vokal yang agresif
- Lirik yang sulit didengar karena menggunakan teknik bernyanyi scream atau growl
Dengan karakteristik ini, bukan berarti musik metal tidak ada yang menggemari.
Buktinya, band metal di dunia terus bertambah. Dengan demikian, jumlah penggemarnya terus melonjak.
Baca: Penyanyi Dangdut Ini Minta Dicarikan Sabu-sabu dari Seseorang yang Dipanggilnya Mama
Baca: Menantu Elvy Sukaesih Konsumsi Narkoba Demi Tingkatkan Kepercayaan Diri
Baca: Gadis 17 Tahun di Cianjur Diculik Saat Tidur Lelap di Rumahnya, Pelaku Memperkosa dan Menjualnya
Menurut studi, bukannya menginspirasi orang untuk bertingkah agresif, musik metal justru mampu menenangkan para pendengarnya.
Musik metal juga disebut mampu mengatur rasa sedih dan meningkatkan emosi positif.
Selain itu, studi yang sama menyatakan, musik metal mampu membantu pendengarnya menjelajah keseluruhan emosi yang dirasakan, sekaligus memunculkan perasaan aktif serta inspiratif.
Menurut riset, musik metal bahkan menyediakan tempat dan ruang yang bisa menerima Anda.
Dari luar, musik metal memang tidak menampakkan “kebaikannya”, apalagi ketika melihat “ngerinya” gaya dan konsep yang diusung musisi serta penggemarnya.
Baca: Tak Menyangka Diajak Rossa Isi Konser Tegar 2.0, Nagita Slavina Susah Tidur dan Makan
Seorang peneliti yang sengaja datang ke konser metal, tanpa mengenakan atribut yang berbau metal sekalipun, masih merasa diterima di konser band metal.
Anda mengunci dirinya di kamar sambil mendengarkan lagu metal, biasanya orangtua merasa terganggu serta khawatir akan kesehatan mental anaknya.
Baca: Senang Goyang Metal, Penghuni Panti Jompo Kunjungi Festival Heavy Metal Wacken Open Air
Namun ternyata, untuk anak muda, musik metal memiliki dampak baiknya tersendiri.