Hindari Minum Kopi Jika Tak Ingin Dehidrasi Saat Cuaca Panas, Ini Alasannya
Mereka yang beraktivitas di bawah sengatan matahari dalam waktu yang lama, berisiko terkena dehidrasi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari ini cuaca di beberapa kota di Indonesia terasa sangat panas.
Mereka yang beraktivitas di bawah sengatan matahari dalam waktu yang lama, berisiko terkena dehidrasi.
Jika dibiarkan, komplikasi bisa berkembang lebih parah menjadi heat stroke.
Dehidrasi maupun heat stroke, sebaiknya tidak diremehkan.
Pada kondisi yang parah, keduanya bisa mengancam keselamatan jiwa.
Apa itu dehidrasi dan heat stroke?
Saat berada di bawah sengatan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, cairan di tubuh lama-kelamaan akan berkurang. Jika cairan yang kita konsumsi jumlahnya kurang, dehidrasi bisa terjadi.
Sementara itu, heat stroke adalah salah satu bentuk komplikasi dari dehidrasi. Kondisi ini adalah yang paling parah, dibandingkan dengan penyakit yang berkaitan dengan cuaca panas lainnya.
Jika tidak segera ditangani, heat stroke dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, otot, dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Saat seseorang mengalami dehidrasi dan tubuh tidak mengeluarkan cukup keringat untuk menurunkan suhu, maka suhu di tubuh akan naik hingga tingkat yang berbahaya. Kondisi inilah yang dinamakan heat stroke. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan merupakan kegawatdaruratan medis.
Kenali gejala dehidrasi dan heat stroke
Mengenali gejala dehidrasi maupun heat stroke, dapat meningkatkan kewaspadaan kita terhadap kedua kondisi ini. Berikut ini gejala dehidrasi yang perlu dikenali.
Merasa haus
Jarang ingin buang air kecil
Kulit kering
Merasa lemas dan lelah
Kepala terasa ringan dan pusing
Terlihat linglung
Mulut kering
Jantung berdebar dan napas pendek-pendek
Gejala heat stroke yang paling mudah dikenali adalah suhu tubuh yang sangat panas, hingga mencapai 40 derajat Celsius, atau bahkan lebih. Orang yang terkena heat stroke umumnya akan langsung pingsan.
Selain itu, kondisi-kondisi di bawah ini juga dapat muncul sebagai gejala heat stroke.
Kepala terasa berdenyut dan pusing
Tidak banyak keringat yang keluar, meski udara sangat panas
Kulit terlihat kering, kemerahan, dan panas jika disentuh
Kram otot
Mual dan muntah
Jantung berdebar
Napas pendek-pendek
Perubahan perilaku (terlihat seperti orang linglung atau disorientasi)
Kejang
Mencegah dehidrasi dan heat stroke saat cuaca panas
Bagi mereka yang beraktivitas di bawah terik matahari, sebaiknya lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah terjadinya dehidrasi maupun heat stroke akibat panasnya cuaca.
1. Kenali gejala dehidrasi
Mengenali gejala dehidrasi di atas, dapat membantu untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kondisi tidak bertambah parah.
2. Langsung minum saat merasa haus
Jangan tunda untuk minum saat merasa haus. Rasa haus merupakan “kode” dari tubuh, saat ia kekurangan cairan. Pada situasi yang panas, rasa haus yang dibiarkan dapat berkembang menjadi dehidrasi, dan tidak menutup kemungkinan terjadi heat stroke.
3. Lihat warna urine
Saat buang air kecil, perhatikan warna urine yang keluar. Jika warnanya kuning tua atau bahkan cokelat, maka itu tandanya kamu sudah dehidrasi. Segera perbanyak konsumsi air, apabila hal tersebut terjadi.
4. Konsumsi lebih banyak air daripada biasanya
Saat cuaca panas, kita jangan merasa cukup ketika sudah mengonsumsi delapan gelas air dalam sehari. Tubuh membutuhkan lebih banyak dari itu, karena cairan yang keluar pun lebih banyak.
5. Konsumsi juga elektrolit tambahan
Bila perlu, kamu juga bisa mengonsumsi elektrolit tambahan untuk menjaga cairan di tubuh. Ada banyak minuman elektrolit kemasan yang bisa dikonsumsi.
6. Gunakan pakaian berawarna terang
Pakaian berwarna gelap dapat menyerap panas lebih banyak, sehingga suhu tubuh bisa naik. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah pakaian berwarna terang.
7. Jangan minum kopi
Kafein dapat menyerap cairan yang ada di tubuh, dan membuat kita menjadi lebih berisiko terkena dehidrasi. Jadi, meneguk kopi untuk menghilangkan dahaga, bukanlah pilihan bijak.
Banyak minum air putih adalah cara paling sederhana untuk terhindar dari dehidrasi maupun heat stroke. Jika memungkinkan, lindungi kepala dengan menggunakan topi, agar sengatan panas sedikit berkurang.
Jenis makanan yang dikonsumsi selama berkegiatan di bawah sengatan sinar matahari pun dapat membantu mencukupi kebutuhan cairan yang lebih bayak, dibandingkan biasanya. Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang masuk rekomendasi untuk dikonsumsi saat cuaca panas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuaca Panas, Waspada Dehidrasi dan Heat Stroke"