Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pfizer Kenalkan Obat Baru Penderita Kanker Payudara

Palbociclib ini merupakan obat oral berbentuk kapsul berukuran 125 gram, yang siklus konsumsinya mencapai 28 hari.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pfizer Kenalkan Obat Baru Penderita Kanker Payudara
TRIBUNNEWS.COM/APFIA
Vice President Pfizer Biopharmaceusticals Group, Oncology, Christopher Ariyan dan Vice President Medical Affairs Pfizer Biopharmaceuticals Group, Oncology, Emerging Markests Roberto Uehera di acara ESMO Asia 2019, di Suntec Convention Centre, Singapura, Sabtu (24/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA — Pengobatan untuk kanker payudara terus berkembang, termasuk inovasi dari perusahaan farmasi Pfizer yang mengembangkan obat kanker payudara bernama palbociclib.

Obat yang telah mendapatkan persetujuan dari FDA ini bisa mengobati penderita kanker payudara HR-Positif dan HER2-negatif hingga yang sudah memasuki stadium tinggi, yang sel kankernya sudah menyebar ke bagian tubuh lain.

Detilnya, Vice President Oncology Pfizer Biopharmaceusticals Group, Christopher Ariyan menjelaskan palbociclib akan menghambat sel kanker CDK4/6 pada penderita kanker payudara.

“Ini merupakan obat kanker payudara kami yang kelasnya mengambat CDK 4/6. Kami ingin mengubah hidup pasien,” ungkap Chistopher Ariyan di acara ESMO Asia 2019, di Suntec Convention Centre, Singapura, Sabtu (24/11/2019).

Palbociclib ini merupakan obat oral berbentuk kapsul berukuran 125 gram, yang siklus konsumsinya mencapai 28 hari.

Baca: Kisah Haru Wanita Pengidap Kanker Payudara yang Pergoki Suami Selingkuh hingga Check-in di Hotel

Selama 21 hari pasien akan meninumnya secara berturut-turut dan kemudian jeda selama tujuh hari, kemudian setelah masa jeda berakhir pola tersebut diulang disesuaikan dengan ganasnya kanker di dalam tubuh.

Berita Rekomendasi

Medica Affairs Oncology Pfizer Biopharmaceuticals Group, Emerging Markests Roberto Uehera menambahkan palbociclib ini juga meggabungkan terapi hormonal yang keduanya akan memperlambat perkembangan kanker, mencegah kanker tumbuh, dan membelah.

“Target kami sangat spesifik berkelompok pada pasien-pasien kanker payudara, kami berusaha agar pasien menghindari kemoterapi,” tutur Roberto.

“Mereka tidak perlu takut lagi kehilangan rambut mereka, seumur hidup mereka bisa merawat anak cucu mereka menikmati kehidupan senormal mungkin,” sambung Chhristopher Ariyan.

Obat yang rencananya akan masuk ke Indonesia dalam beberapa bulan ini, sudah diuji coba pada 666 pascamenopouse dengan kanker stadiun lanjut yang belum menerima terapi hormon.

Dengan terapi kompilasi palbociclib dan letrozole, hasilnya menghambat pengembangan penyakit mencapai 42 persen dibandingkan penggunaan letrozole dan placebo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas