Meledak di Monas, Bahan Kimia Dalam Granat Asap Bisa Picu Hal Mengerikan, Rusak Sejumlah Organ Ini
Paling mengerikan granat asap ini dapat menyebabkan pembengkakan pada paru-paru dan tenggorokan, hingga kanker paru-paru.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Dini hari tadi, tepatnya Selasa (3/12/2019) di sekitar kawasan Monas terjadi ledakan.
Ledakan yang terjadi di dalam Kompleks Monas, Jakarta Pusat, disebut melukai dua orang.
Laporan Kompas TV, dua orang yang terluka adalah anggota TNI.
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, ledakan tersebut bersumber dari granat asap.
Serka Fajar terluka parah di bagian tangan kiri.
Sementara satu anggota TNI lain juga terluka di bagian paha, yakni Praka Gunawan.
Gatot menuturkan, ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 07.15 WIB tadi. Saat kejadian, sejumlah anggota TNI tengah berolahraga di kawasan Monas.
"Hasil sementara kita ada korban dua anggota TNI yang sekarang dirawat di RSPAD," jelasnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Chest, granat asap mengandung seng klorida dapat menyebabkan berbagai masalah pada gangguan pernapasan.
Paling mengerikan granat asap ini dapat menyebabkan pembengkakan pada paru-paru dan tenggorokan, hingga kanker paru-paru.
Bahkan temuan dari New Jersey Department of Health and Senior Services menyatakan bahwa kandungan lain dari granat asap seperti kalium nitrat dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, iritasi kulit, kulit terbakar, bersin, batuk, gangguan aliran darah, sakit kepala, kelelahan, bibir dan kulit menjadi kebiruan, bahkan kolaps.
Yang paling mengerikan dari kandungan bahan kimia berbahaya ini yaitu dapat menyebabkan kematian mendadak.
Walau beberapa model granat asap tidak menimbulkan percikan api, namun tak menutup kemungkinan jika menimbulkan luka bakar.
Meski demikian, kini lokasi tempat kejadian perkara ledakan di Monas itu sudah disterilkan dan diperketat penjagaannya. (GridHEALTH.id )