Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Awas TBC Sangat Menular, Kenali Pemicu dan Tanda-tandanya

Penyakit TBC dikategorikan sebagai peyakit menular yang jika tidak ditangani secara tepat dan cepat, bisa membuat penderitanya meninggal dunia.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Awas TBC Sangat Menular, Kenali Pemicu dan Tanda-tandanya
IST
Diskusi Penanggulangan TB HIV untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat dan Produktif yang digelar PP Aisyiyah di Jakarta, Senin (23/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga terbesar dunia sebagai negara dengan populasi penderita penyakit tubercolusis (TBC) terbanyak.

Penyakit TBC dikategorikan sebagai peyakit menular yang jika tidak ditangani secara tepat dan cepat, bisa membuat penderitanya meninggal dunia.

"Upaya memecahkan peemasalahan kesehatan ini perlu keputusan politik. Setiap harinya hampir 300 jiwa meninggal per hari dan prevalensi TBC di Indonesia ketiga terbesar di dunia," ungkap Drg Putih Sari, anggota Komisi IX DPR/Global TB Caucus dalam acara diskusi Penanggulangan TB HIV untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat dan Produktif yang digelar PP Aisyiyah di Jakarta, Senin (23/12/2019).

Drg Putih Sari menambahkan, penyakit TBC tidak hanya jadi permasalahan Indonesia saja tapi juga dunia. Karena penyakit ini bersifat menular. Namun dia menyayangkan perhatian pemerintah terhadap penanggulangan penyakit ini masih rendah.

Terbukti, anggaran nasional untuk mengentas penderita penyakit ini terbilang kecil di APBN 2019. Yakni hanya Rp 127 miliar. 

Awal Desember 2019,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pemberantasan TBC. 

"WHO sangat menaruh perhatian terhadap penyakit ini. Kami di Global Caucus TB, berupaya mendorong pemerintah lebih serius kendalikan TBC. Penanganan TBC ini harus multisektoral. Tidak hanya melibatkan Komisi IX tapi juga komisi lain untuk mendorong program pemerintah menangani lebih serius. Saat ini TBC belum menjadi prioritas nasional. Kita juga berupaya atasi diskriminiasi penderita TBC di tempat kerja," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Ini Pemicunya

Dokter Spesialis Paru RS Islam Jakarta, Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) mengatakan, sebagai penyakit menulis, siapa saja bisa terpapar TBC.

Dia menjelaskan, penyakit TBC dipicu oleh berbagai strain mikobakteria. Umumnya adalah Mycobacterium tuberculosis (MTb atau MTbc). TBC menyerang paru-paru penderitanya, tapi bisa juga menyerang organ bagian tubuh vital lainnya.

"Orang dengan sistem imun ang yang rendah sangat rentan terinfeksi TBC dan langsung sakit. TBC berbeda dengan orang yang tidak dengan HIV walaupun orang-orang tersebut juga menghirup udara yang mengandung kuman," ujar Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P (K).

Dia menambahkan, pribadi dengan sistem imun yang bagus akan bisa mengontrol kuman-kuman yang masuk.


Dia mengakui sejauh ini memang belum ada alternatif untuk menyembuhkan TBC selain harus meminum obat secara rutin selama enam bulan tanpa henti meski ada upaya para peneliti untuk makin mempersingkat fase pengobatan. Misalnya menjadi 2 bulan saja.

Mengkonsumi nutrisi seimbang diyakini ikut membantu memaksimalkan proses penyembuhan penderita TBC.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas