Dettol Antiseptik Kabarnya Bisa Membunuh Virus Corona yang Sedang Viral, Hoax atau Fakta?
Berikut Tribunnewswiki.com sajikan informasi tentang kabar yang menyebut bahwa Dettol dapat menyembuhkan virus corona
Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah gambar viral menunjukkan botol antiseptik merek Dettol yang pada bagian belakangnya tertuliskan dapat membunuh virus corona.
Gambar tersebut ramai diperbincangkan di sejumlah media sosial setelah seorang pengguna mengunggah sebuah foto bagian belakang botol antiseptik merek Dettol yang dalam keterangannya tertulis:
"(Antiseptik) ini dapat membunuh E.Coli, Sammonella, MRSA, Rotavirus, *Flu virus (H1N1), Cold viruses (Human corona cirus dan RSV)" tertulis dalam keterangan botol Dettol.
Berkat kejadian ini, muncul pernyatan hoax yang menganggap bahwa Dettol dapat mengatasi segala permasalahan virus corona yang telah membunuh setidaknya 213 orang dan menginfeksi ribuan pasien di China.
Terlebih lagi, muncul opini menyesatkan bahwa Dettol adalah 'obat' untuk virus corona jenis baru di Wuhan.
Sejumlah pengguna sosial juga banyak membagikan kabar hoax yang salah satunya mengajak untuk minum Dettol.
Benarkah hal itu? Berikut Tribunnewswiki.com sajikan sejumlah informasi yang perlu diketahui:
Baca: Kesaksian Mahasiswa Indonesia yang Pulang dari Wuhan, Banyak Hoaks Tentang Virus Corona di Medsos
Dalam sebuah gambar yang diunggah oleh pengguna media sosial, tertulis keterangan bahwa sejumlah produk semprot Dettol dapat 'membunuh virus corona'.
Beberapa pengguna lainnya turut mengomentari gambar tersebut seperti, "Bagaimana bisa Coronavirus bisa menjadi hal baru? Ternyata sudah ada di dalam botol Dettol. Di situ tertulis dapat membunuh Coronavirus, mengapa sampai saat ini obatny (virus corona) masih belum diketahui?"
"Tak ada obat untuk virus corona. Orang-orang hanya dapat mengurangi risiko infeksi dengan terus menjaga agar tangannya bersih" kata pengguna lainnya.
Baca: Update Virus Corona hingga 31 Januari: Jumlah Meninggal Dunia 213 Orang, Total Terinfeksi 9816 Kasus