Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sejarah Hari Kanker Sedunia Beserta 7 Mitos Soal Kanker, Makan Es Krim saat Haid Bisa jadi Pemicu?

Sejarah singkat perayaan Hari Kanker Sedunia beserta 7 mitos & fakta soal kanker, makan es krim saat haid bisa jadi pemicukah?

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sejarah Hari Kanker Sedunia Beserta 7 Mitos Soal Kanker, Makan Es Krim saat Haid Bisa jadi Pemicu?
Caymans
Hari Kanker Sedunia 2020- Sejarah singkat perayaan Hari Kanker Sedunia beserta 7 mitos & fakta soal kanker, makan es krim saat haid bisa jadi pemicukah? 

TRIBUNNEWS.COM- Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap penyakit kanker.

Dilansir britannica.com, Hari Kanker Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2000 bertepatan dengan KTT yang digelar di Paris.

Pada pertemuan ini, para pemimpin lembaga pemerintah dan organisasi kanker dari seluruh dunia menandatangani Charter of Paris Against Cancer.

Dalam Charter of Paris Against Cancer beberapa hal yang diuraikan komitmen global untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Selain itu, juga dipaparkan soal investasi berkelanjutan dalam dan kemajuan penelitian, pencegahan, dan pengobatan kanker.

Hari Kanker Sedunia 2020
Hari Kanker Sedunia 2020 (TRIBUNNEWS.COM)

Dikutip dari Kompas.com, International Union Against Cancer (UICC), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran kanker global kemudian mengkoordinasikan Hari Kanker Sedunia dan didukung oleh WHO dan organisasi internasional lainnya.

Berita Rekomendasi

Hari Kanker Sedunia biasanya juga disertai parade atau acara penggalangan dana lokal, seperti gala, konser, atau lelang.

Selain itu, beberapa negara menyiarkan siaran televisi khusus atau program radio tentang kanker selama seminggu saat Hari Kanker Sedunia.

Lebih dari 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara-negara yang secara ekonomi kurang berkembang.

Hari Kanker Sedunia dan Kampanye Kanker Dunia telah menjadi mekanisme hal penting untuk menarik perhatian pada pencegahan serta perawatan kanker di negara-negara berkembang.

Ilustrasi sel kanker
Ilustrasi sel kanker (OnHealth)

7 Mitos & Fakta Tentang Kanker

Ada banyak mitor yang beredar di masyarakat soal penyakit ganas ini.

Mitos-mitos ini belum terbukti kebenarannya namun sudah menjadi momok untuks sebagian orang.

Salah satunya adalah mitos makan es krim saat haid bisa memicu kanker serviks.

Apakah benar?

Agar presepsi yang keliru ini tidak makin menyesatkan, berikut ini mitos dan fakta kanker yang telah dirangkum Tribunnews dari Kompas.com.

1. Mitos: pewarna rambut dapat menyebabkan kanker otak

Fakta: The International Agency for Research on Cancer (IARC) menyatakan, meski ada risiko paparan zat karsinogenik, tapi pewarna rambut bukan pemicu kanker.

2. Mitos: Kanker diturunkan ke anak cucu

Fakta: Beberapa pengidap kanker dalam satu keluarga memang hal yang sering terjadi.

Namun ini bukan karena kanker diturunkan.

Beberapa anggota keluarga yang mengidap kanker mungkin terpapar faktor pemicu kanker yang sama, misalnya rokok.

Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan kanker diwariskan, misalnya kanker ovarium atau kanker kolorektal.

Namun hal ini dapat terjadi hanya jika ada gen yang tidak normal, dan bukan karena sifat kanker itu.

Ilustrasi kakek nenek dan cucu
Ilustrasi kakek nenek dan cucu (Senior Outlook Today)

3. Mitos: Deodoran picu kanker payudara

Fakta: Riset National Cancer Institute (NCI) menyebut tidak ada penelitian yang mengaitkan antara penggunaan deodoran dan antiperspiran terkait risiko mengidap kanker payudara.

Rumor ini diduga menyebar setelah ada laporan yang menemukan kandungan aluminium pada deodoran dapat meresap pada kulit dekat payudara dan mendorong pertumbuhan sel kanker payudara.

Namun NCI bersama Food and Drug Administration (FDA) AS telah membatalkan klaim, laporan tersebut tidak berhubungan dengan penjelasan ilmiah yang substansial.

4. Mitos: kanker paru selalu disebabkan rokok

Fakta: Merokok memang menjadi penyebab utama kanker paru, tapi bukan satu-satunya pemicu.

Dr Julian Guitron, ahli bedah toraks dan paru-paru dari Universitas Cincinnati mengatakan, seperlima orang Amerika meninggal karena kanker paru tetapi mereka bukan perokok.

"Mitos, kalau ada yang mengatakan saya tidak merokok maka saya tidak akan terjangkit kanker paru-paru," kata Guitron.

Dia mengatakan, terkena debu asbes, arsenik, knalpot kendaraan bermotor, gas alam dari bebatuan, dan debu bangunan berlebih dapat memicu kanker paru-paru.

Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi banyak buah dan sayur, berolahraga, dan membatasi alkohol dapat menurunkan risiko terjangkit banyak jenis kanker.

5. Mitos: Makan es krim saat haid picu kanker serviks

Fakta: Tidak ada satu pun studi yang membuktikan makan es krim saat haid dapat memicu kanker serviks.

Terlebih lagi, jalur masuknya es krim dan aliran darah haid itu berbeda.

Cairan es krim akan dicerna di dalam saluran pencernaan, sedangkan darah haid berada di dalam sistem reproduksi.

Jadi, hal yang mustahil apabila es krim yang Anda makan akan membuat darah menstruasi jadi membeku.

Apalagi sampai menyebabkan kanker serviks.

Ilustrasi serviks
Ilustrasi serviks (health24.com)

Meski begitu, kebiasaan ini mungkin akan menyebabkan masalah lain untuk kesehatan.

Melansir Hello Sehat, produk berbahan dasar susu seperti es krim, keju, atau yogurt mengandung arachidonic acid (ARA).

ARA adalah sejenis asam lemak omega-6 yang dapat merangsang pelepasan hormon prostaglandin.

Semakin banyak hormon prostaglandin yang dihasilkan, maka hal ini dapat membuat rahim terus berkontraksi dan menegang untuk mengeluarkan darah haid.

Menurut penelitian yang dimuat dalam The Comprehensive Pharmacology Reference, hal ini dapat memicu perut kembung, nyeri payudara, dismenore, dan gejala PMS lainnya.

6. Mitos: semua benjolan di payudara adalah kanker

Fakta: Hal yang perlu ditanamkan dan dimengerti adalah, tidak semua benjolan di payudara merupakan kanker.

Hal ini telah dibuktikan sebuah studi yang menyebut lebih dari 90 persen benjolan di payudara bukanlah kanker.

Di sisi lain, hasil diagnosa sekitar 10 persen pasien kanker payudara tidak memiliki benjolan di payudaranya.

Anda perlu khawatir bila payudara mengeluarkan cairan dan mengalami perubahan bentuk serta ukuran.

7. Mitos: kanker menyebabkan rambut rontok

Fakta: Gagasan tersebut sama sekali tidak beralasan. Rambut rontok bukan disebabkan karena seseorang mengidap kanker melainkan efek samping dari kemoterapi atau radiasi.

Perlu dicatat, tidak semua pasien yang menjalani metode tersebut akan mengalami kerontokan rambut.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Mitos Populer Kanker, dari Deodoran hingga Makan Es Krim saat Haid"

(Tribunnews.com/Bunga)(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri/ Aswab Nanda Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas