Suntik Pemutih Kulit, Wanita Manajer Restoran Pingsan Lalu Tewas di Rumah Sakit
Seorang wanita manajer restoran berusia 33 tahun meninggal setelah diduga menerima suntikan pemutih kulit.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita manajer restoran berusia 33 tahun meninggal mendadak diduga karena menerima suntikan pemutih kulit.
Awalnya wanita tersebut pingsan, lalu dilarikan dan dirawat di rumah sakit.
Pada malam harinya tepat pukul 11 malam, ia dinyatakan sudah tak bernyawa.
Seperti dikutip dari Coconuts.co, wanita bernama Shyril Gee Distor itu mengunjungi sebuah tempat kecantikan dan spa di Manila, Filipina untuk mendapatkan suntikan glutathione sekitar pukul 3 sore.
Namun, setelah menerima suplemen pemutih, ia kehilangan kesadaran.
Petugas lalu membawanya ke Rumah Sakit Universitas Santo Tomas (UST).
Jillian Dizon, seorang perawat dan saudara perempuan dari pemilik spa, diketahui menyuntikkan satu botol Aqua Skin-Diamond Pro Ultra White-140 dan satu ampul Vitarex-C, asam askorbat, ke Distor, seperti dilaporkan Daily Tribune.
Kapten Polisi Henry Navarro dari Distrik Kepolisian Manila memberikan keterangan kepada berita 24 Oras.
“Setelah dia diberikan suplemen, beberapa menit kemudian dia pingsan dan dia dibawa ke Rumah Sakit UST," ujarnya.
"Kemudian pada hari itu, sekitar pukul 11 malam, korban meninggal," tambah dia.
Polisi tunggu hasil autopsi
Glutathione adalah suplemen pemutih yang populer di Filipina, dan diberikan melalui infus, jarum suntik, atau tablet.
Karena kebanyakan orang Filipina (seperti banyak orang Asia) percaya bahwa kulit cerah yakan ebih menarik daripada kulit yang lebih gelap, spa dan klinik dermatologi yang menawarkan tetes glutathione pun marak tumbuh di seluruh negeri.
Namun, Food and Drug Administration (FDA) setempat belum menyetjui penggunaan glutathione.
FDA menyimpulkan bahwa bahan pemutihan kulit tersebut memiliki efek toksik pada ginjal, hati, dan sistem saraf seseorang.
Setelah mengetahui kematian Distor, Wakil Menteri Kesehatan Eric Domingo mengatakan bahwa spa dianggap bertanggung jawab dsehubungan dengan kematian pasien.
Wanita meninggal karena diet
Dikutip dari Tribun Timur, seorang perempuan meninggal setelah minum pil diet yang diduga dibeli secara online, kata polisi.
Eloise Aimee Parry, 21, dari Shrewsbury, Amerika Serikat, meninggal di rumah sakit pada tanggal 12 April setelah beberapa saat mengeluh merasa tidak sehat.
Polisi mengatakan obat-obatan itu kini tengah diuji, namun diyakini mengandung dinitrophenol, yang dikenal sebagai DNP, yang merupakan bahan kimia industri yang sangat beracun.
Ibunya, Fiona Parry mengatakan saat itu "tidak terjadi kepanikan" sampai akhirnya sebuah laporan toksikologi mengungkapkan "betapa mengerikan situasi yang ia alami" karena "tidak ada obat penawar".
"Obat itu sudah masuk dalam sistem tubuhnya, tidak ada obat penawar. Dua tablet sudah dosis yang mematikan - dan dia meminum delapan tablet," katanya.
"Saat obat itu bereaksi dan mulai membuat metabolisme tubuhnya berubah cepat, mereka berusaha meredakannya, tapi itu upaya yang sungguh berat.
"Dia minum DNP dalam dosis tinggi yang konsekuensinya tidak terelakkan."
Sebuah laporan koroner tentang penyebab pasti kematian Parry akan dikeluarkan dan polisi telah memperingatkan bahayanya pembelian pil diet secara online.
"Kami sangat prihatin dengan sumber pil-pil ini dan penjualannya. Kami bekerja sama dengan sejumlah lembaga mitra untuk mencari tahu di mana mereka membeli, dari dan bagaimana obat-obatan itu diiklankan," kata Inspektur Jennifer Mattinson.
"Kami mendesak masyarakat untuk ekstra hati-hati saat membeli obat atau suplemen melalui internet.
"Website yang tidak terdaftar bisa memberikan zat-zat yang sangat beresiko terhadap kesehatan Anda, bisa azt yang sangat berbahaya, kadaluarsa atau palsu," katanya.(BBC)
(Tribunnews.com/Chrysnha)