Siswa SMK di Semarang Tewas Ditembak Polisi, Jejak Digital Disebut Jadi Kunci Utama Ungkap Kasus
Jejak digital disebut menjadi kunci utama untuk mengungkap kasus tewasnya GRO (17), siswa SMKN 4 Semarang, karena ditembak oleh Aipda Robig.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Jejak digital menjadi kunci utama untuk mengungkap kasus tewasnya GRO (17), siswa SMKN 4 Semarang, karena ditembak oleh Aipda Robig, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Minggu, (24/11/2024)
Hal itu disampaikan Komisioner Kompolnas, Muhammad Choirul Anam, setelah menyambangi rumah keluarga GRO di Padas, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen, Sabtu, (30/11/2024).
Menurut Anam, jejak digital di tempat kejadian perkara (TKP) dapat memperjelas seperti apa peristiwa itu hingga kematian GRO.
"Jejak digital ini menjadi salah satu bahan utama untuk membuat peristiwa lebih terang dan menegakkan keadilan," ujar Anam.
Dia mengatakan bukti itu diambil dari titik relevan dan bisa menggambarkan inti peristiwa tersebut.
“Titik itu membawa kita memahami bagaimana peristiwa terjadi, mulai dari penembakan hingga hilangnya nyawa korban."
Anam turut menyinggung pentingnya pendekatan sensitif terhadap anak dalam kasus seperti itu.
Dia mengatakan anak-anak punya aturan khusus dalam sistem hukum. Di samping itu, kekerasan terhadap anak merupakan langkah yang salah.
“Tolong sensitif terhadap problem anak-anak, karena mereka adalah masa depan bangsa kita. Penanganan kasus anak tidak boleh menggunakan kekerasan,” katanya.
Anam menyebut kasus tewasnya GRO harus menjadi pelajaran bagi polisi di seluruh Indonesia supaya lebih hati-hati ketika menangani kasus yang melibatkan anak.
Sementara itu, Komisioner Kompolnas lainnya, Supardi Hamid, menyebut pihaknya bakal terus mengawal penanganan kasus ini agar prosesnya berjalan profesional, proporsional, dan sesuai dengan aturan hukum.
Baca juga: Keluarga Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Tuntut Aipda Robig Dipecat, Kapolrestabes Semarang Dipindah
"Kami melihat kepolisian antusias untuk membuat kasus ini terang. Pelaku penembakan sudah menjalani sidang kode etik, dan tindak pidananya akan diproses lebih lanjut," ujarnya.
Komnas HAM selidiki dugaan pelanggaran HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menganggap janggal kasus penembakan yang menewaskan GRO.
Komnas HAM kemudian mendatangi lokasi penembakan GRO di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Semarang.