Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Fakta-fakta Serangan Jantung, 'Pembunuh' Nomor 1 di Dunia, dari Penyebab hingga Cara Mencegah

Berikut fakta-fakta tentang serangan jantung, pembunuh nomor satu di dunia, dari penyebab hingga cara mencegah.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Fakta-fakta Serangan Jantung, 'Pembunuh' Nomor 1 di Dunia, dari Penyebab hingga Cara Mencegah
Pinterest
Ilustrasi serangan jantung. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan jantung termasuk penyakit jantung yang paling berbahaya di dunia.

Dikutip dari who.int, World Health Organization pada 2017 lalu menyebutkan penyakit jantung adalah penyebab pertama kematian di dunia.

Diperkirakan 17,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung pada tahun 2016, mewakili 31 persen dari semua penyebab kematian di dunia.

Dari kematian tersebut, 85 persen disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Lebih dari tiga perempat kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Lantas, apa penyebab, gejala, hingga cara untuk mencegah serangan jantung?

Berikut fakta-fakta tentang serangan jantung, dirangkum Tribunnews dari Medical News Today :

Baca: Kronologi Suami BCL, Ashraf Meninggal Dunia di RS MMC Jakarta Akibat Serangan Jantung

Berita Rekomendasi

1. Definisi

Serangan jantung adalah keadaan darurat medis di mana pasokan darah ke jantung menjadi tersumbat.

Kondisi ini sering terjadi sebagai akibat dari bekuan darah.

Serangan jantung memiliki beberapa istilah lain, seperti infark miokard, infark jantung, dan trombosis koroner.

Infark adalah kondisi ketika pasokan darah ke suatu daerah terputus dan jaringan di daerah itu mati.

Serangan jantung sering disamakan dengan henti jantung.

Keduanya memang tergolong dalam kedaruratan medis.

Namun, serangan jantung adalah penyumbatan arteri yang menuju ke jantung.

Serangan jantung melibatkan jantung yang menghentikan pemompaan darah ke seluruh tubuh.

Sehingga, serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung.

2. Penyebab

Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung. (Pinterest)

Berikut faktor-faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung :

  • Umur: Serangan jantung lebih mungkin terjadi ketika seorang pria berusia di atas 45, dan wanita berusia di atas 55.
  • Angina: Menyebabkan nyeri dada karena kekurangan oksigen atau suplai darah ke jantung.
  • Kadar kolesterol tinggi: Meningkatkan kemungkinan pembekuan darah di arteri.
  • Diabetes: Meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Makanan: Misalnya, mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
  • Genetik: Seseorang dapat mewarisi risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
  • Operasi jantung: Dapat menyebabkan serangan jantung di kemudian hari.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tekanan yang tidak perlu pada jantung.
  • Obesitas: Kelebihan berat badan yang signifikan dapat memberi tekanan pada jantung.
  • Serangan jantung sebelumnya.
  • Merokok: Perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada yang tidak merokok.
  • HIV: Orang yang HIV-positif memiliki risiko 50 persen lebih tinggi.
  • Stres kerja: Mereka yang pekerja shift atau memiliki pekerjaan yang penuh tekanan dapat menghadapi risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

3. Gejala

Nyeri dada adalah gejala umum serangan jantung.
Nyeri dada adalah gejala umum serangan jantung. (Pinterest)

Serangan jantung memiliki gejala yang jelas dan membutuhkan perhatian medis segera.

Perasaan tertekan, sesak, dan sakit di dada atau lengan yang menyebar ke leher, rahang, atau punggung bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami serangan jantung.

Berikut adalah kemungkinan tanda dan gejala serangan jantung yang terjadi :

  • Batuk
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri dada, dada seolah diremas
  • Pusing
  • Sesak napas atau dispnea
  • Wajah tampak abu-abu
  • Perasaan takut bahwa kehidupan akan berakhir
  • Merasa buruk
  • Gelisah
  • Berkeringat

Perlu diketahui, mengubah posisi badan tidal mengurangi rasa sakit akibat serangan jantung.

Rasa sakit yang dirasakan seseorang biasanya konstan.

Namun, rasa sakit tersebut terkadang bisa datang dan pergi.

4. Tanda peringatan

Serangan jantung bisa berakibat fatal.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan bahwa serangan jantung sedang terjadi.

Selain gejala-gejala yang dipaparkan di atas, ada empat tanda peringatan menurut American Heart Association (AHA) sebagai tanda-tanda penting bahwa serangan terjadi.

Di antaranya adalah :

  • Ketidaknyamanan, tekanan, atau rasa sesak di dada yang berlangsung beberapa menit, atau hilang kemudian kembali
  • Rasa sakit atau tidak nyaman pada lengan, leher, punggung, perut, atau rahang
  • Napas pendek secara tiba-tiba
  • Tanda-tanda lainnya dapat berupa keringat dingin, perasaan sakit atau mual, atau pusing.

Ketika seseorang memiliki gejala-gejala di atas, segera panggil ambulans atau petugas medis.

Baca: Ashraf Sinclair Meninggal, Terbilang Masih Muda & Rajin Olahraga, Mengapa Bisa Serangan Jantung?

5. Komplikasi

Ilustrasu serangan jantung.
Ilustrasi serangan jantung. (Pinterest)

Ada dua jenis komplikasi yang bisa terjadi setelah serangan jantung.

Kedua komplikasi yakni komplikasi kangsung dan komplikasi yang terjadi kemudian.

Berikut daftarnya.

Komplikasi langsung

  • Aritmia: jantung berdetak tidak teratur, baik terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Syok kardiogenik: tekanan darah seseorang menurun tiba-tiba dan jantung tidak dapat mensuplai darah yang cukup bagi tubuh untuk bekerja secara memadai.
  • Hipoksemia: kadar oksigen dalam darah menjadi terlalu rendah.
  • Edema paru: cairan menumpuk di dalam dan sekitar paru-paru.
  • DVT atau deep vein thrombosis: vena dalam dari kaki dan panggul mengembangkan bekuan darah yang menghambat atau mengganggu aliran darah di vena.
  • Pecahnya miokard: serangan jantung merusak dinding jantung, yang berarti peningkatan risiko pecahnya dinding jantung.
  • Aneurisma ventrikel: bilik jantung, yang dikenal sebagai ventrikel, membentuk tonjolan.

Komplikasi yang terjadi kemudian

  • Aneurisma: jaringan parut menumpuk di dinding jantung yang rusak, menyebabkan pembekuan darah, tekanan darah rendah, dan irama jantung yang tidak normal.
  • Angina: oksigen tidak cukup mencapai jantung, menyebabkan nyeri dada.
  • Gagal jantung kongestif: jantung berdetak sangat lemah, membuat seseorang merasa lelah dan terengah-engah.
  • Edema: cairan menumpuk di pergelangan kaki dan paha, menyebabkan pembengkakan.
  • Kehilangan fungsi ereksi: disfungsi ereksi umumnya disebabkan oleh masalah vaskular ataupun depresi.
  • Kehilangan libido: hilangnya dorongan seksual dapat terjadi, terutama dalam kasus pria.
  • Perikarditis: selaput jantung menjadi meradang, menyebabkan nyeri dada yang serius.

6. Cara Mencegah

Cara terbaik untuk mencegah serangan jantung adalah memiliki gaya hidup sehat.

Langkah-langkah untuk hidup sehat di antaranya :

  • Tidak merokok
  • Makan makanan seimbang dan sehat
  • Banyak berolahraga
  • Memperbanyak tidur yang berkualitas
  • Mengontrol gula darah
  • Mengontrol penggunaan alkohol
  • Menjaga kolesterol darah pada tingkat optimal
  • Menjaga tekanan darah pada tingkat yang aman
  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Menghindari stres
  • Belajar bagaimana mengelola stres

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas