Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jangan Panik Dengar Virus Corona Masuk Indonesia, Ini Dampaknya Pada Sistem Kekebalan Tubuh

Kabar terkait 2 WNI positif virus corona baru atau Covid-19 rupanya telah membuat banyak masyarakat Indonesia panik.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jangan Panik Dengar Virus Corona Masuk Indonesia, Ini Dampaknya Pada Sistem Kekebalan Tubuh
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas saat melakukan pengecekan suhu tubuh kepada penumpang LRT di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). LRT Jakarta selaku operator dari (Light Rail Transit) Jakarta akan terus berupaya untuk menerapkan standar kebersihan dan hygiene yang tinggi di lingkungan Stasiun, sehingga kami menghimbau masyarakat agar tidak panik, senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh agar terlindung dari virus corona. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar terkait 2 WNI positif virus corona baru atau Covid-19 rupanya telah membuat banyak masyarakat Indonesia panik.

Banyak yang berhamburan ke apotek guna mencari masker dan obat-obatan lainnya.

Ya, kasus virus corona pertama yang ditemukan di Indonesia ini rupanya sudah menciptakkan kepanikan tersendiri bagi masyarakat.

Namun tahukah dibalik kekhawatiran dan kepanikan akan virus corona ini ternyata malah dapat menimbulkan risiko keshetan lainnya.

Panik dapat menyebabkan berbagi penyakit kronis.

Saat panik, tubuh akan mengalami tekanan dan melepaskan hormon stres yang disebut kortisol.

Berdasarkan laman WebMD, jika kadar hormon kortisol ini meningkat, dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, kulit yang mudah memar, kelemahan otot, diabetes, dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Baca: Hand Sanitizer Langka Gara-gara Virus Corona? Yuk, Coba Membuat Hand Sanitizer Sendiri!

Baca: Mahasiswa Tiongkok Di-bully karena Diduga Bawa Virus Corona, Presiden Universitas Lebanon Minta Maaf

Berita Rekomendasi

Selain itu, panik atau stres juga dapat menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, semakin berisiko terkena virus, termasuk flu dan pilek biasa.

Dilansir dari Cleveland Clinis, tingkat panik atau stres yang tinggi juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, bahkan bisa mengarah ke tingkat peradangan yang lebih tinggi.

Dalam jangka panjang, tingkat peradangan yang tinggi mengarah ke sistem kekebalan yang terlalu banyak bekerja dan lelah yang tidak dapat melindungi tubuh dengan baik.

Untuk itu, ahli imunologi klinis, Leonard Calabrese, DO menyarankan 2 hal efektif mencegah kepanikan di tengah pemberitaan negatif, seperti:

Ilustrasi-Meditasi.(Shutterstock /Kompas.com)
Ilustrasi-Meditasi.(Shutterstock /Kompas.com) (Shutterstock /Kompas.com)

1. Meditasi

Bermeditasi selama 10 menit hingga 15 menit, tiga atau empat kali seminggu untuk menurunkan stres.

Ini mengurangi kadar kortisol dan mengurangi peradangan.

Penelitian juga menunjukkan itu membantu mencegah kerusakan kromosom yang mengarah pada kanker dan penuaan dini.

Peserta melakukan meditasi senam yoga dalam kegiatan Diva Beauty Yoga di Kawasan Wisata Ocarina, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (30/10). Kegiatan yang diikuti sebanyak 520 peserta tersebut dimeriahkan oleh artis sekaligus guru yoga, Anjasmara yang menjadi brand ambasador Diva beauty drink.   TRIBUN BATAM/Argianto DA Nugroho
Peserta melakukan meditasi senam yoga dalam kegiatan Diva Beauty Yoga di Kawasan Wisata Ocarina, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (30/10). Kegiatan yang diikuti sebanyak 520 peserta tersebut dimeriahkan oleh artis sekaligus guru yoga, Anjasmara yang menjadi brand ambasador Diva beauty drink. TRIBUN BATAM/Argianto DA Nugroho (TRIBUN BATAM/Argianto DA Nugroho)

2. Yoga

Berlatih yoga juga menurunkan kadar hormon stres dan menenangkan sistem saraf untuk mengurangi peradangan.

Napas dalam membantu meningkatkan daya tahan terhadap infeksi.

Pose terbalik dalam yoga membantu sirkulasi cairan melalui sistem limfatik, menyaring racun.

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk tidak panik menghadapi pemberitaan virus corona.

Meski demikian, kita harus tetap melakukan pencegahan virus corona dengan menjaga kebersihan lingkungan. (GridHEALTH.id)

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas