Apakah Virus Corona dapat Menular Lewat Udara? Berikut Penjelasan Ahli
Apakah benar virus corona dapat menular melalui udara? Simak penjelasan ahli berikut ini.
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Apakah benar virus corona dapat menular melalui udara? Simak penjelasan ahli berikut ini.
Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 memang tergolong cepat dalam hal penyebaran.
Namun, masih banyak virus lainnya yang menyebar lebih mudah dan cepat.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mayoritas virus SARS-CoV-2 menyebar dari satu orang ke orang lainnya lewat kontak dalam radius 1,8 meter.
Baca: Hasil CT Scan Pasien Covid-19 Menunjukkan Parahnya Akibat Virus Corona
Pasien yang menderita Covid-19 menyebarkan partikel-partikel virus lewat droplets (dahak) yang ditransmisikan lewat batuk atau bersin. Partikel tersebut bisa masuk dalam tubuh lewat mulut atau hidung.
Selain itu, memungkinkan bagi seseorang tertular Covid-19 lewat permukaan sebuah benda di mana sudah terdapat partikel SARS-CoV-2.
Namun, mengutip situs Live Science, Rabu (4/3/2020), CDC mempercayai bahwa transmisi seperti ini jarang terjadi.
Beberapa virus corona (SARS, MERS, SARS-CoV-2) bisa hidup di permukaan benda selama beberapa hari.
Penelitian membuktikan bahwa virus SARS-CoV-2 bisa bertahan di permukaan benda selama 9 hari lamanya.
Dengan catatan, virus SARS-CoV-2 tidak akan bertahan selama itu jika suhu melebihi 30 derajat Celcius.
Baca: Soal Pencegahan Virus Corona di Indonesia, Moeldoko: Perlu Adanya Tanggung Jawab Semua Pihak
Covid-19 vs Cacar
Tidak seperti patogen berbahaya lainnya, virus SARS-CoV-2 diperkirakan tidak bisa bertahan di udara dalam jangka waktu lama.
Lain halnya dengan virus cacar, yang bisa bertahan berjam-jam lamanya usai penderita bersin atau batuk.
Para peneliti mempercayai SARS-CoV-2 bukanlah virus seperti itu.