Golongan Darah 0 Lebih Resisten Terhadap Corona, Ini Arti Resisten
Sebuah studi di China menyebutkan bahwa orang dengan golongan tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona. Jadi, apa itu resisten?
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Situasi semakin meluasnya persebararan virus corona tidak luput dari penelitian para ilmuwan.
Sebuah studi di China menyebutkan bahwa orang dengan golongan tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.
Sementara itu, orang dengan golongan darah A dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi Covid-19.
Lalu, apa itu resisten?
Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah tersebut.
Dilansir dari Cambridge, resisten sendiri memiliki arti 'perlawanan'.
Baca: Sering Mendengar Istilah Lockdown? Begini Arti dan Penjelasannya
Baca: 18 Istilah Penting Soal Virus Corona, Apa Itu Social Distancing, Lockdown, hingga ODP?
Arti kata perlawanan dalam penyakit bisa diartikan tindakan melawan sesuatu yang menyerang tubuh, atau menolak untuk menerima sesuatu.
Bisa diartikan sebagai daya tahan tubuh terhadap virus atau penyakit sehingga tubuh tidak terpengaruh olehnya.
Jadi, bisa dikatakan orang dengan golongan darah A lebih mudah terinfeksi virus daripada orang yang memiliki golongan darah O karena golongan darah 0 memiliki daya perlawanan lebih terhadap virus.
Dilansir dari South China Morning Post, Orang dengan golongan darah A mungkin lebih rentan terhadap infeksi coronavirus baru, sementara mereka dengan tipe O tampaknya lebih resisten, menurut studi pendahuluan pasien di China yang tertular penyakit yang dikenal sebagai Covid-19.
Peneliti medis di China mengambil pola golongan darah lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Wuhan dan Shenzhen dan membandingkannya dengan populasi sehat setempat.
Peneliti menemukan bahwa pasien golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah.
Sementara itu, para peneliti juga mengatakan penelitian ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Mereka mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah ketika melakukan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien Covid-19.
"Orang-orang dari golongan darah A mungkin perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
“Pasien yang terinfeksi Sars-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih waspada dan perawatan yang agresif,” tulis Wang.
Sementara, menurut sebuah makalah yang mereka terbitkan di Medrxiv.org pada 11 Maret dikatakan bahwa, "golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah untuk penyakit menular dibandingkan dengan golongan darah non-O.".
Dari 206 pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, 85 memiliki darah tipe A, yang 63 persen lebih banyak daripada 52 dengan tipe O.
Pola ini ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
“Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah ABO pada pasien dan tenaga medis sebagai bagian rutin dari manajemen Sars-CoV-2 dan infeksi coronavirus lainnya, untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang,” tulis Wang di koran.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh Cina termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai dan Shenzhen.
Belum ditinjau oleh sejawat, dan penulis mengingatkan bahwa mungkin ada risiko yang terlibat dalam menggunakan penelitian untuk memandu praktik klinis saat ini.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)