Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penanganan Setiap Pasien Corona Berbeda, Yang Punya Riwayat Penyakit Lain Lebih Banyak Diberi Obat

Kesembuhan 9 orang yang positif virus corona (Covid-19) di Tanah Air kini menciptakan sedikit pencerahan bagi sebagian warga.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penanganan Setiap Pasien Corona Berbeda, Yang Punya Riwayat Penyakit Lain Lebih Banyak Diberi Obat
YouTube KompasTV
Pasien virus corona beri keterangan dalam jumpa pers, Senin (16/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Kesembuhan 9 orang yang positif virus corona (Covid-19) di Tanah Air kini menciptakan sedikit pencerahan bagi sebagian warga.

Bahkan ketiga pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona usai dirawat di RSPI Sulianti Saroso yang sembuh dengan mengikuti saran dokter dan mengonsumsi jamu temulawak juga turut menjadi salah satu contoh baik bagi masyarakat.

Namun di tengah perjuangan mereka melawan virus corona, seorang pasien 03 belum lama ini menceritakan bahwa setiap pasien memiliki penanganan yang berbeda.

Hal ini disampaikan langsung pada Senin (16/3/2020).

Pasien 03 membeberkan alasan perbedaan penanganan virus corona antar pasien Covid-19.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma.
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. (ANDREAS SOLARO / AFP)

"Karena ini bisa flu ini tuh can be mistaken for a normal flu (dapat disalahartikan sebagai flu biasa), jadi dokter-dokter itu sangat cermat gitu.

"Kayak saya gejalanya batuk misalnya dikasih obat batuk, pasien 01 ada (riwayat penyakit) bronkopneumonia dikasih nebulizer. Jadi penanganannya beda-beda setiap orang," ujar pasien 03.

Berita Rekomendasi

Perlu diketahui, hingga saat ini obat atau pun vaksin virus corona belum ada.

Bahkan beberapa negara maju juga masih menggunakan berbagai pilihan obat untuk mengurangi gejala Covid-19 tersebut.

Sebut saja obat malaria, obat HIV, obat radang sendi, obat flu, dan sebagainya.

Meski begitu, para peneliti meyakini bahwa Covid-19 ini merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri seiring meningkatnya sistem kekebalan tubuh.

Sementara itu, akibat perbedaan gejala, riwayat penyakit, dan penanganan inilah yang membuat jumlah obat pun berbeda.


"Jadi kalau saya dibanding semua yang diisolasi, itu obat saya yang paling banyak. Karena dari awal saya diinfus itu ada antibiotik yang masuk diinfus, ada yang disuntik, dan ada yang saya minum," ucap pasien 01.

Pemberian antibiotik dengan jumlah tinggi ini diakibatkan riwayat penyakit yang dideritanya.

"Karena batuk saya enggak berhenti-berhenti, dan dengan semua yang terjadi itu membuat psikis saya drop jadi badan saya benar-benar keadaannya naik-turun.

"Kadang mual, ulu hati sampai sakit banget, enggak bisa tidur, terus kadang muntah, tiba-tiba keringat dingin. Jadi akhirnya membuat (jumlah) obat saya lumayan banyak banget dan vitamin saya yang diinfus itu lumayan banyak banget," jelasnya.

Inilah alasannya mengapa setiap pasien positif virus corona (Covid-19) memiliki penanganan yang berbeda. (*)

Berita dipublikasikan GridHEALTH.id dengan judul
Belum Ada Obat dan Vaksin Virus Corona, Pasien 01 Beberkan Perbedaan Penanganan Tiap Pasien: 'Obat Saya Lebih Banyak

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas