Tidak Menyebar Lewat Udara! Berikut Penyebaran Hantavirus dan Gejala yang Ditimbulkan
Sebuah virus bernama Hantavirus telah menewaskans seorang pria di China, berikut gejala dan penyebaran dari virus ini.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah virus bernama Hantavirus telah menewaskans seorang pria di China, berikut gejala dan penyebaran dari virus ini.
China telah melaporkan adanya kematian akibat dari Hantavirus ini.
Seorang pria dari Provinsi Yunnan meninggal di bus ketika kembali ke Provinsi Shandong pada hari Senin.
32 penumpang lain yang bersamanya juga diuji apakah virus tersebut menular atau tidak.
Dilansir Express, Hantavirus adalah virus yang ditularkan dari hewan ke manusia, biasanya dari tikus.
Virus ini dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti Covid-19.
Gejala yang ditimbulkan
Gejala awal hantavirus di antaranya:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit otot
- Sakit perut
- Pusing
- Kedinginan
- Mual
- Muntah
- Diare.
Sekitar setengah dari semua pasien Hantavirus mengalami gejala-gejala tersebut.
Kemudian, gejala lain yang lebih berat muncul adalah paru-paru yang penuh dengan cairan dan sesak napas.
Selain itu, beberapa gejala Hantavirus juga dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal.
Jika kondisi ini tidak ditangani, bisa berakibat fatal.
Penyebaraan Hantavirus
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat, berbeda dengan Covid-19, Hantavirus tidak menyebar di udara.
Hantavirus diyakini berasal dari tikus dan dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan atau kotoran yang bersentuhan dengan kulit.
Mengendalikan populasi hewan pengerat adalah cara utama untuk menghentikan penyebaran penyakit.
Ada wabah hantavirus kecil di AS pada tahun 2017, tidak ada korban jiwa dah dapat diatasi setelah menginfeksi 17 orang.
Situs web CDC, Hantavirus di Amerika dikenal sebagai hantavirus 'Dunia Baru' dan dapat menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS).
Hantavirus lainnya, yang dikenal sebagai Hantavirus 'Dunia Lama', kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dan dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal.
Banyaknya hewan pengerat di dalam dan sekitar rumah tetap menjadi risiko utama paparan hantavirus.
Dilansir CDC, hewan pengerat menumpahkan virus ke dalam urin, kotoran, dan air liur mereka.
Virus ini terutama ditularkan kepada orang-orang ketika mereka menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus.
Ketika urin hewan pengerat, kotoran, atau bahan bersarang diaduk, tetesan kecil yang mengandung virus masuk ke udara.
Proses ini dikenal sebagai transmisi udara.
Berikut beberapa cara lain tikus dapat menyebarkan hantavirus kepada orang-orang:
- Jika tikus yang memiliki virus menggigit seseorang, virus mungkin menyebar ke orang itu, tetapi jenis penularannya jarang terjadi.
- Para ilmuwan percaya bahwa orang mungkin bisa terjangkit virus jika mereka menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urin tikus, kotoran, atau air liur, dan kemudian menyentuh hidung atau mulut mereka.
- Para ilmuwan juga menduga orang bisa jatuh sakit jika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi.
Hantavirus yang menyebabkan penyakit pada manusia di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Misalnya, Anda tidak bisa terinfeksi virus ini ketika menyentuh atau mencium seseorang yang menderita HPS atau dari petugas kesehatan yang telah merawat seseorang dengan penyakit tersebut.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)