Ciri-ciri Gejala Tambahan Corona, Badan Terasa Sakit hingga Merasa Mual
Meski gejala umum virus corona sudah diketahui, namun para dokter yang menangani pasien dengan Covid-19 menemukan gejala-gejala yang tidak biasa.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai gejala seseorang terpapar virus corona atau Covid-19, sudah dapat dideteksi oleh para pakar kesehatan dunuia.
Gejala umum virus corona adalah seseorang akan mengalami demam tinggi dan batuk kering.
Bahkan, ada orang yang memiliki gejala virus corona dengan tanda-tanda mengalami sulit bernafas.
Meski gejala umum virus corona sudah diketahui, namun para dokter yang menangani pasien dengan Covid-19 menemukan gejala-gejala yang tidak biasa.
Baca: Kenali 6 Gejala Virus Corona Tidak Biasa, Bukan Cuma Batuk Kering
Baca: Penuturan Keluarga Pasien Positif Corona yang Sembuh, Penyakit Ini Seperti Cacar
Dr Edo Paz, Wakil Presiden Medis K Health memaparkan gejala tambahan yang tidak biasa dikaitkan dengan virus corona.
Dikutip dari Business Insider, alah satu gejalanya adalah seseorang akan merasa sakit perut dan mual.
Bahkan, seseorang yang terpapar virus corona atau Covid-19, dapat mengalami gejala kehilangan indera penciuman dan bau.
"Gejala tambahan yang dialami orang-orang termasuk kehilangan bau dan rasa, sakit perut, sakit tubuh, dan mual," kata Dr Edo Paz.
Masalah gastrointestinal, termasuk mual, diare, dan bahkan muntah, agak lazim pada pasien Covid-19.
Baca: Rekap Perkembangan Pasien Virus Corona Sepanjang Maret & Prediksinya di Bulan April Ini
Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan
David Hirschwerk, spesialis penyakit menular di Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di New York, Amerika Serikat mengatakan bahwa dari apa yang dilihatnya, '10% pasien memiliki gejala gastrointestinal'.
Namun, apa yang tidak dipahami oleh para dokter adalah mengapa tampaknya ada begitu banyak gejala - dan hasil - dari Covid-19.
"Komunitas medis belum tahu mengapa virus corona mempengaruhi orang secara berbeda, dan beberapa lebih intens dari yang lain," kata Paz.
Meski begitu, Dr Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya bahwa gejala dan hasil dapat langsung berkorelasi dengan cara virus corona bergerak melalui tubuh setiap orang yang terinfeksi.
Baca: Pria Ini Pura-pura Meninggal Demi Menghindari Lockdown karena Virus Corona
Baca: Umumkan 130 Kasus Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Silent Carrier di China Bisa Sepertiga Kasus Total
"Setiap orang memiliki sistem kekebalan yang unik, dan sebagai hasilnya, beberapa orang akan bereaksi sangat agresif terhadap COVID-19, dan yang lain tidak," kata Desai.