Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Prof Dr Menaldi Rasmin, Sp.P(K), FCCP: Semua ODP Wajib Karantina Mandiri 14 Hari di Rumah

Prof. Dr. Menaldi Rasmin menegaskan, setiap orang denga status ODP harus disiplin menjalani masa karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Prof Dr Menaldi Rasmin, Sp.P(K), FCCP: Semua ODP Wajib Karantina Mandiri 14 Hari di Rumah
ramsaysimedarby.co.id/
Prof. Dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K), FCCP 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus corona sangat berbahaya. Karena itu penanganannya juga membutuhkan kecermatan tinggi, dengan tim medis yang juga harus menggunakan alat perlindungan diri (APD) berstandar.  

Prof. Dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K), FCCP, Guru besar Pulmonologi (paru- paru, saluran pernafasan atas, rongga dada dan dinding dada) dan Ilmu Kedokteran Respirasi (pernafasan) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dan RSUP Persahabatan dalam sebuah tulisan membagikan pengalamannya menangani pasien virus corona yang perlu diketahui tim medis.

Ketua Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dekan FK UI periodo 2004 - 2008 ini menyatakan, ODP juga harus disiplin menjalani masa karantina mandiri di rumah selama 14 hari. 

Baca: Gara-gara Pasien Berbohong, 76 Staf Medis RSUD Purwodadi Harus Jalani Rapid Test

Jika hal ini dilanggar maka upaya memangkas mata rantai penularan virus mematikan asal Wuhan, China, ini akan sia-sia. 

Baca: Kisah Jenazah Dokter Dimakamkan Tanpa Menggunakan Peti di TPU Padurenan Bekasi

Berikut pemaparan lengkap Prof Dr Menaldi Rasmin, Sp.P(K), FCCP: 

Saya SETIAP HARI berada di dalam pusat COVID yang Positif.

Kalau betul mau cepat, kalau betul mau aman..
Ayo...ikuti semua regulasi dengan baik!!!

Berita Rekomendasi

Semua ODP WAJIB karantina mandiri 14 hari di rumah. Kalau ini masih dilanggar, semua usaha itu SIA- SIA.

Kalau mau merawat pasien, tentukan dulu dg kuat di Poli, jangan setelah pasien masuk baru HEBOH .

Pasien COVID saat ini lebih banyak muncul dgn keluhan pusing/sakit kepala, keluhan2 saluran cerna.

Jangan mudah2 memasukkan rawat sebelum yakin itu bukan COVID

Artinya, periksa dulu Darah Perifer Lengkap & Foto Toraks (yg ini saja dulu, tidak perlu semua CT scan).

Saya makin mengenal COVID karena setiap hari bersama pasien yg Positif di ruang Isolasi & ICU :

1. Penularannya cepat dan luas.

2. Konversi dari Positif ke Negatif sulit.

3. Sekali yang Positif jatuh ke GAWAT napas apalagi GAGAL napas, berprognosis buruk.

4. Yang gagal napas sempat jatuh ke ventilator susah
lepas.

5. Faktor komorbid amat
besar ,pengaruhnya: Usia (60 thn ke atas) dan
penyakit kronik.

6. Kematian terbanyak
akibat MIOKARDITIS. ( kondisi terjadi peradangan pada otot jantung. Gejajanya berupa nyeri dada, gangguan irama jantung dan sesak nafas ).

Jika kita ingin bekerja dengan AMAN dan PASTI, mohon berpeganglah dengan hal-hal di atas.

Jika KITA, para dokter spesialis mau mengikuti ini, maka kita menyelamatkan saudara2 kita para perawat dan dokter ( khususnya yg bertugas di Posko, IGD dan jaga ruangan) serta pasien lain yg NON COVID.

Kita para dokter (khususnya yg spesialis) HARUS menjadi contoh tentang ketaatan-kepatuhan pada regulasi.

COVID jelas BERBAHAYA

Sudah bertambah Sejawat kita yg 'kalah', maka kita yg masih hidup mesti belajar dan patuh pada pembelajaran ini.

Jika makin banyak aset SDM Dokter dan Perawat yang 'kalah', siapa yang akan membantu mereka yang sakit.

Kalah yang paling buruk adalah kalah karena abai dan tidak patuh pada regulasi yang sudah berlaku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas