Tips Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Berpuasa
Bagi orang yang menderita diabetes sebenarnya boleh menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini, berikut tips menjaga kadar gula darah selama berpuasa.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Bulan ramadhan adalah bulan yang suci yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam.
Tak terkecuali dengan orang yang sedang sakit, orang yang sedang sakit juga pasti ingin menjalankan ibadah puasa jika masih mampu.
Salah satunya adalah orang dengan penyakit diabetes, orang yang sedang menderita diabetes atau gula.
Menurut dokter spesialis gizi dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK, orang yang menderita sakit diabetes atau gula yang ingin menjalankan puasa di bulan ramadhan, masih diperbolehkan namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK, merupakan dokter spesialis gizi Klinik di Laboratorium Gizi Fakultas Kedokteran UNS dan RSUD Moewardi serta menjabat sebagai pembina atau founder Kinesia (komunitas peduli nutrisi sehat Indonesia).
Berikut hasil wawancara Tribunnews bersama dengan dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK mengenai cara menjaga kadar gula darah penderita diabetes saat berpuasa.
Baca: Cara Mengobati Vertigo, Lakukan Gerakan Manuver Epley sebelum Tidur hingga Minum Jahe
Baca: 5 Cara Menyembuhkan Kulit yang Terkena Sengatan Tawon atau Lebah, Secara Alami
Berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan bagi penderita diabetes saat akan menjalankan ibadah puasa:
1. Sebelum melaksanakan ibadah puasa, sebaiknya para penderita diabetes konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait adakah potensi mengalami hal-hal seperti dehidrasi, hipoglikemia dan ketoasidosis.
2. Setelah melakukan konsultasi, jalankan saran-saran yang diberikan oleh dokter.
3. Jika penderita diabetes berpuasa, maka dia harus lebih sering mengontrol atau mengecek kadar gula darahnya.
4. Penderita diabetes juga harus memperhatikan tanda-tanda hipoglikemia, ketoasidosis, hingga tanda tanda kekurangan cairan atau dehidrasi.
5. Apabila pada saat menjalankan puasa, ia mengalami gejala atau tanda-tanda tersebut maka ia diwajibkan untuk berbuka.
Dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK menjelaskan bahwa jika penderita diabetes mengalami tanda-tanda tersebut maka ia harus segera berbuka karena puasa bagi orang yang sakit, mendapatkan kemudahan atau rukshah.
Perlu diketahui bahwa ada banyak hal yang mempengaruhi kadar gula darah seseorang, diantaranya sebagai berikut:
- Asupan jumlah dan jenis dari karbohidrat yang dikonsumsi seseorang
- Aktivitas fisik yang dilakukan seseorang
- Jenis obat yang dikonsumsi
- Tingkat stres
- Kekurangan cairan dan dehidrasi
Maka ketika sedang menjalankan ibadah puasa, seseorang yang menderita penyakit diabetes harus menentukan jumlah dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi.
Karbohidrat sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu karbohidrat sederhana atau karbohidrat simpleks dan karbohidrat kompleks.
Orang-orang yang sedang sakit gula darah atau diabetes, lebih disarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat, yang kompleks.
Kenapa karbohidrat kompleks? karena karbohidrat ini terdiri dari struktur yang kompleks atau terdiri lebih dari tiga molekul gula penyusunannya.
Sehingga proses mencerna metabolismenya lebih lama, maka penting bagi penderita diabetes untuk mempertahankan kadar gula darah didalam tubuh seseorang.
Karbohidrat kompleks ini bisa didapatkan dari, berbagai jenis buah-buahan, sayur-sayuran, beras merah oatmeal dan gandum.
Selain itu, penderita diabetes juga harus memperhatikan konsumsi makanannya sehari-hari.
Seperti mengkonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan sedang, dibanding mengkonsumsi makanan-makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi.
Makanan-makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, dan indeks glikemik sedang ini diantaranya juga berkaitan dengan karbohidrat kompleks, seperti pada buah dan sayur.
Semakin matang suatu buah maka biasanya indeks glikemik nya akan semakin tinggi.
Misalnya pisang, indeks glikemiknya rendah sedang, namun kalau semakin matang akan menjadi tinggi.
Sementara dari golongan sayuran, sayur sayuran hijau itu memiliki indeks glikemik rendah, dan baik dikonsumsi untuk menjaga kadar gula darah.
Baca: Cara Mengatasi Stres Selama Bekerja dari Rumah, Simak 6 Cara Berikut Ini!
Baca: 11 Cara Meredakan Sariawan yang Aman dan Mudah, Jangan Berkumur dengan Antiseptik yang Beralkohol
Sedangkan dari jenis sumber karbohidrat, sebenarnya boleh-boleh saja mengkonsumsi nasi, asal jumlahnya tidak banyak, akan lebih baik lagi jika dikombinasi dengan karbohidrat kompleks, misalnya beras merah, oatmeal, gandum, meskipun tdk familiar dikalangan beberapa orang.
Atau misalnya meminimalkan porsi nasinya, sayur, buah dan lauknya lebih banyak, ini menjadi menu yang tepat saat penderita diabetes berpuasa.
Faktor stres juga harus dikendalikan karena kalau seseorang stres bisa meningkatkan hormon yang ada di otak kemudian merangsang kelenjar adrenal, untuk mengeluarkan kortisol inilah yang dapat meningkatkan kadar gula darah seseorang.
Kekurangan cairan tubuh dapat membuat tubuh melepaskan hormon vasopresin, semakin banyak hormon vasopresin terlepas maka bisa meningkatkan kadar gula darah.
Penderita diabetes yang berpuasa boleh melakukan aktivitas fisik, namun lebih baik tidak dilakukan saat siang hari, misalnya di pagi hari dan menjelang berbuka puasa.
Anda bisa melakukan gerkan-gerakan badan yang ringan, misalnya stretching.
Orang yang menderita gula darah atau diabetes, jika melakukan aktivitas fisik, ototnya akan menarik kadar gula, sehingga menyebabkan penggunaan gula oleh otot akan semakin meningkat, sehingga kadar gula darah akan menurun.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)