Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ternyata Berpuasa Justru Dianjurkan bagi Penderita Gerd, Ini Penjelasannya

Gerd adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan akibat katup lambung tidak berfungsi optimal.

Editor: Sanusi
zoom-in Ternyata Berpuasa Justru Dianjurkan bagi Penderita Gerd, Ini Penjelasannya
pixabay/derneuemann
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Pertanyaan mengenai kesehatan berpuasa seolah menjadi pertanyaan umum bagi banyak penderita Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) setiap tahunnya.

Jika kamu mengalami Gerd dan masih bimbang dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan, tak perlu khawatir, sebab puasa ternyata sangat dianjurkan.

Gerd adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan akibat katup lambung tidak berfungsi optimal.

Seseorang dapat dinyatakan menderita Gerd bila terjadi kenaikan asam lambung ringan setidaknya dua kali seminggu, atau kenaikan asam lambung berat setidaknya sekali dalam seminggu.

"Kami malah menyarankan pasien-pasien Gerd berpuasa, karena dengan berpuasa kita mengistirahatkan lambung, pikiran."

Demikian diungkapkan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEG dalam sesi Live Instagram bersama dr. Arti Indira M. Gizi, Sp. GK dan dr. Teuku Adifitrian, SpBP-RE atau yang dikenal dengan sapaan dr. Tompi, Senin (27/4/2020).

Di luar bulan Ramadhan, Kaka juga kerap menganjurkan pasien yang menderita Gerd untuk menjalani puasa Senin-Kamis.

Baca: Imbas Corona Lebih Besar dari SARS, Ekonomi Indonesia Diperkirakan Kembali Pulih Pada 2022

Berita Rekomendasi

Sebab, kata dia, dengan berpuasa kita akan cenderung mengucapkan niat berpuasa saat sahur atau malam hari sebelum berpuasa.

Ketika mengucapkan niat, kita memberikan instruksi kepada tubuh untuk beristirahat, hingga lambung untuk tidak memproduksi asam lambung.

Kondisi itulah yang membuat para penderita Gerd bisa menjalani puasa dengan baik.

"Tentunya dengan puasa yang benar, ya. Makanan dan minumannya yang bagus untuk berpuasa," papar dia.

Misalnya, mengonsumsi makanan bernutrisi lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak sehat, hingga vitamin dan mineral yang didapatkan dari sayur dan buah.

Utamanya, pastikan konsumsi makanan dalam batas normal.

"Jadi saya bilang boleh semuanya asal tidak berlebihan. Tapi kalau nanti ada sesuatu yang mengganggu, baru itu ditandai," ungkap dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas