Fakta Pengobatan Hydroxychloroquine yang Dikabarkan Justru Tingkatkan Kematian Pasien Corona
Fakta-fakta Pengobatan Hydroxychloroquine yang Dikabarkan Tingkatkan Kematian Pasien Corona, penelitian yang didanai National Institutes of Health
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Obat ini juga sedang dipelajari untuk pengobatan pasien positif virus corona atau covid-19.
2. Obat Berisiko Tinggi
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) memperingatkan agar tidak menggunakan hydroxychloroquine untuk pengobatan COVID-19 di luar pengaturan rumah sakit atau uji klinis.
Hal tersebut karena obat ini memiliki risiko memunculkan masalah irama jantung.
FDA menerima laporan tentang adanya masalah irama jantung serius pada pasien covid-19 dengan pengobatan hydroxychloroquine atau chloroquine.
Baca: Ini Prediksi Wabah Virus Corona, Benarkah Indonesia Sudah Memasuki Puncak Pandemi Covid-19?
3. Belum Terbukti Dapat Sembuhkan Covid-19
FDA mengungkapkan bahwa Hydroxychloroquine dan chloroquine belum terbukti aman dan efektif untuk mengobati atau mencegah COVID-19.
Meski demikian, FDA mengizinkan penggunaan sementara Hydroxychloroquine dan chloroquine untuk pengobatan virus pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Hydroxychloroquine dan chloroquine dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal.
Risiko-risiko ini dapat meningkat ketika obat-obatan ini dikombinasikan dengan obat-obatan lain termasuk antibiotik azithromycin.
Pasien yang juga memiliki masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung dan ginjal cenderung berisiko tinggi mengalami masalah jantung ini ketika menerima obat-obat ini.
3. Harus dengan Resep Ahli Kesehatan
Faktor risiko tinggi, FDA memperingatkan agat tidak membeli obat-obatan ini dari apotek tanpa resep dari ahli kesehatan.
Jika Anda memiliki obat-obatan ini di rumah, simpanlah dalam wadah yang aman dari jangkauan anak-anak untuk mencegah keracunan yang tidak disengaja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.