Didi Kempot Punya Riwayat Asma, Bernarkah Penyakitnya Ini Berisiko Ganggu Kerja Jantung?
Benarkah riwayat asma yang dimiliki Didi Kempot apakah dapat menyebabkan penyakit gagal jantung? Bagaimana dari sisi medisnya?
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Maestro campursari Didi Kempot telah meninggal dunia, Selasa (5/5/2020) kemarin karena gagal jantung di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Keluarga dan kerabat disekeliling Didi Kempot menyebutkan penyanyi lagu 'Cidro' memang memiliki riwayat asma namun beliau tidak pernah mengeluhkan penyakit.
Baru sebelum meninggal kepada sang kakak Liliek Soebagyo, Didi Kempot merasa harus memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit karena sangat terganggu dengan sesak di dadanya.
"Dia bilang sepertinya harus ke rumah sakit dulu karena sesek dadanya. Saya dihotel, dia ke rumah sakit," ungkap Liliek di breaking news Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Baca: Gejala-gejala Asma Seperti Riwayat Penyakit The Godfather of Broken Heart Didi Kempot
Baca: Suaranya Bergetar Ditanya Ganjar, Dory Harsa Penabuh Kendang Didi Kempot Nyanyi dan Bilang Ambyar
Lantas dengan riwayat asma yang dimiliki Didi Kempot apakah dapat menyebabkan penyakit gagal jantung? Bagaimana dari sisi medisnya?
Dokter Siska Suridanda Dannya, Sp.JP(K) dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita pasien dengan asma memamg memiliki sedikit risiko terkena masalah jamtung.
Alasannya asma yang pada dasarnya penyakit alergi dapat menyebabkan peningkatan peradangan kronis di seluruh tubuh termasuk jantung dan pembuluh darah.
"Sehingga sesak pada asma juga dapat menyamarkan keluhan sesak karena penyakit jantung sehingga dapat juga diagnosis jadi terlambat," kata dr. Siska kepada Tribunnews.com, Kamis (7/5/2020).
Namun risiko asma jadi penyebab jantung ini risikonya lebih kecil dibandingkan dengan penyakit seperti hipertensi dan merokok yang dapat memperlambat sistem kerja pembuluh darah.
"Peningkatan risiko ini tidaklah terlampu besar jika dibandingkan dengan faktor risiko tradisional seperti hipertensi, diabetes dan merokok," ungkap dr. Siska.