Tak Ilmiah, Terapi Magnet untuk Kanker yang Dijalani Henky Solaiman Sudah Dilarang Sejak 2015
Meski menderita kanker, Henky Solaiman menolak kemoterapi dan memilih terapi magnet. Padahal, terapi itu sudah dilarang sejak 2015 karena tak ilmiah.
Editor: Nakita
TRIBUNNEWS.COM - Para aktor, aktris, seniman, sineas, editor film dan semua yang berkecimpung dalam dunia film berduka.
Sebab, salah satu aktor senior yang kerap menghiasi layar kaca telah meninggal dunia.
Henky Solaiman telah mengembuskan nafas terakhir pada Jumat, 15 Mei 2020.
Aktor kelahiran Bandung ini meninggal di Jakarta karena terkena kanker usus.
Dia adalah seorang produser, pemeran, dan sutradara.
Dikabarkan, aktor berumur 78 tahun ini telah divonis menderita penyakit kanker usus sejak awal Januari 2020.
Melansir dari sebuah tayangan infotainment, Henky Solaiman rupanya enggan menjalani pengobatan medis dan memilih menjalani terapi magnet.
Di tanah air, metode terapi magnet ini ditemukan dan dikembangkan oleh Warsito Purwo Taruno.
Sayangnya, metode pengobatan ini sangat kontraversial, sehingga pada 2015 kliniknya ditutup dan pengobatannya dilarang oleh Kemenkes RI.
Menurut Kemenkes RI, pencabutan izin ini dilakukan karena temuannya dianggap tidak berbasis ilmiah.
Korban terapi magnet pun sudah ada.