DPR Dukung Peran Aktif BPOM di Fase Pandemi Covid-19
Untuk pertama kalinya, BPOM juga melakukan uji klinis terhadap obat-obat Covid-19, baik yang diproduksi di dalam maupun luar negeri.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalangan DPR mengapresiasi langkah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mendukung ketersediaan obat dalam kondisi pandemi Covid-19.
BPOM melakukan penyederhanaan proses registrasi obat-obatan, produk biologi (PB), serta penerbitan izin edar makanan dan obat-obat herbal.
Percepatan pemberian izin edar dilakukan berdasarkan skema Emergency Use Authorization (EUA), mempertimbangkan risk and benefit, serta dilakukan peninjauan kembali jika ditemukan data baru.
Untuk pertama kalinya, BPOM juga melakukan uji klinis terhadap obat-obat Covid-19, baik yang diproduksi di dalam maupun luar negeri seperti Avigan.
"DPR mendukung peran aktif BPOM di saat pandemi Covid-19. Kami berharap BPOM mengawal seluruh obat-obatan, makanan, dan minuman sehingga tidak ada yang mengandung bahan berbahaya. Pengawasan harus dilakukan terus-menerus agar tidak ada yang bermasalah," kata anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, pada Senin (18/5/2020).
Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu
Saleh mengatakan, DPR juga telah meminta kepada pemerintah untuk melakukan penelitian terhadap obat-obat dan vaksin yang dapat digunakan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh disaat penularan pandemi Covid-19.
Baca: Sejumlah BUMN Mulai Terapkan Skenario New Normal
“Kita memaksimalkan upaya itu, Balitbankes melibatkan perguruan tinggi di Indonesia untuk menemukan vaksin dan obat yang sangat diperlukan. Apalagi rakyat kita jumlahnya banyak,” kata dia.
Baca: Hasil Audit BPK Temukan Pembiayaan LPEI Tak Sesuai Prinsip Tata Kelola
Sementara itu, Kepala Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, BPOM berperan aktif dalam mempercepat perizinan dan peredaran obat-obatan serta obat herbal yang sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
Baca: Toyota Ambisi Jadikan Indonesia Basis Produksi SUV
“Gugus tugas mengapresiasi upaya BPOM untuk mempercepat perizinan dan peredaaran obat-obatan dan herbal, karena sangat penting sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh masyarakat sehingga punya daya tangkal terhadap Covid-19," kata Doni.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Dwi Ranny Pertiwi mengatakan, dalam situasi darurat di tengah merebaknya Covid-19, BPOM menjalankan tugasnya dengan baik.
Ia mencontohkan, BPOM dalam waktu cepat mengeluarkan izin edar obat herbal Herbavid-19 yang diberikan secara cuma-cuma kepada pasien Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit, puskesmas, maupun yang menjalani karantina mandiri.
“Kami mengapresiasi upaya BPOM mempecepat izin Herbavit untuk digunakan sebagai donasi dan bersifat sementara. Obat herbal ini bagus khasiatnya, banyak pasien Covid-19 yang sembuh,” katanya.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menegaskan dukungannya dalam penanganan pandemi Covid-19, di mana salah satu cara yang ditempuh adalah mempermudah prosedur dan perizinan obat yang dapat mencegah penyebaran Covid-19.