Anak Lebih Doyan Susu dan Camilan? Ini Trik Agar si Kecil Tak Menyingkirkan Makanan Utama
Beberapa keluhan yang sering dialami orangtua ketika anak sudah program makanan pendamping ASI adalah anak lebih suka susu dan camilan daripada makan
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa keluhan yang sering dialami orangtua ketika anak sudah program makanan pendamping ASI adalah anak lebih suka susu dan camilan dibanding makanan utamanya.
Lalu bagaimana tipsnya kalau anak tidak mau menghabiskan makanan utamanya?
Dokter Spesialis Anak dr. Miza Dito Afrizal SPA. B. Medsci. M.Kes menyebutkan sebenarnya yang utama pada anak usia 6 bulan sampai dua tahu adalah Air Susu Ibu (ASI) dan makanan utama, dan camilan sifatnya tidak wajib.
Kalau masalah tidak mau makan karena lebih suka camilan tidak masalah untuk tidak memberikan camilan dulu karena takutnya anak sudah kenyang karena camilan.
"Misal anaknya memang lebih suka camilan coba deh sama sekali jangan dikasih dulu," ungkap dr. Miza saat live talkshow, Jumat (15/5/2020).
Kemudian coba berikan menu yang beragam atau mulai naikkan tekstur MPASI anak bisa jadi anak bosan dengan menu makanannya sehingga penting bagi orang tua untuk eksplor menu MPASI.
"Siapa tahu anak bosan dikasih ikan terus, coba kasih telur kasih semuanya supaya anak juga kenal banyak rasa," tutur dr. Miza.
Untuk anak yang lebih suka ASI atau susu formula daripada makanan utamanya tips pertamanya coba atur menejemen pemberian susu pada anak.
Pemberian ASI maupun susu formula yang terlalu berdempetan dengan jam makan menyebabkan anak kenyang sehingga tidak lahap saat diberikan makanan utama.
"Itu bisa karena susunya kebanyakan coba deh takarsendiri deh gitu, nggak perlu ke dokter ya kayaknya yang perlu berikan susu seberapa kalau mau makan," ucap dr. Miza.
Dr. Miza juga mengingatkan pentingnya mengukur berat bedan dan tinggi anak setiap bulan hingga anak usia dua tahun sehingga bisa dibantu tenaga medis jika ada pertumbuhan tidak sesuai usia.
"selalu ukur berat badan dan tinggi badan anak hingga umur dua tahun setiap bulan gitu. Kalau misalnya ada sesuatu yang yang orang tua tahu itu bisa langsung konsultasi dengan dokter," pungkas dr. Miza.