Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan

Proses pemanasan beberapa kali atau secara berulang-ulang terhadap menu rendang dan opor berisiko tidak baik buat kesehatan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan
Sajian Sedap
Rendang menjadi menu yang selalu hadir di setiap Hari Raya Idul Fitri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siapa saja hampir pasti menyukai menu opor dan rendang. Dua menu ini biasanya selalu disajikan saat Lebaran.

Keduanya memang sangat ikonik dan menjadi hidangan wajib ketika Idulfitri tiba. Saat Lebaran, opor dan rendang ini biasanya dibuat dalam jumlah besar untuk bisa disantap bersama keluarga besar.

Tapi sayang, hidangan opor dan rendang tersebut terkadang tidak langsung habis, kemudian dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.

Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.

Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan opor dan rendang itu.

Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis. Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.

Bahaya memanaskan makanan santan

Berita Rekomendasi

Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya.

Menurut dia, opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan. Hal inilah yang membuat opor dan rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.

Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik. Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.

Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatka pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.

“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista saat diwawancara Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

Santan tak boleh juga dimasak terlalu lama Selain itu, dia menganjurkan, memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.

Baca: Penerbangan Batik Air Jakarta-Bali Stop Sementara karena Dihukum Kemenhub

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas