Perawat Hamil 4 Bulan Meninggal Akibat Covid-19, Dokter Jelaskan Ancaman Virus Corona Bagi Janin
Dokter kandungan jelaskan ancaman bagi janin dari seorang ibu hamil yang menderita Covid-19.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, kita mendengar kabar duka atas meninggalnya seorang perawat di RS Royal Surabaya akibat terpapar virus corona (Covid-19).
Perawat yang tengah mengandung empat bulan itu harus gugur akibat Covid-19 pada Senin (18/5/2020), lalu.
Dokter Spesialis Kandungan, dr Huthia Andriyana, Sp OG, mengatakan Covid-19 dalam masa kehamilan pasti akan berpengaruh.
Lebih lanjut, ia pun menerangkan mengenai seberapa besar pengaruh Covid-19 mengancam janin dalam kandungan ibu hamil yang terpapar virus ini.
Menurut Huthia, pada saat usia kehamilan memasuki trisemester pertama, sebenarnya belum ada data yang menunjukkan Covid-19 ini menyebabkan keguguran.
Lain halnya ketika kehamilan memasuki trisemester kedua atau di atas 14 minggu.
Pada usia sekitar trisemester kedua, Huthia menyebutkan, Covid-19 bisa menyebabkan persalinan prematur.
"Di usia sekitar trisemester kedua ke atas atau 14 minggu ke atas, banyak data yang menunjukkan bahwa Covid-19 ini bisa berpengaruh pada persalinan sebelum waktunya."
"Jadi terjadi kontraksi sebelum waktunya sehingga terjadi persalinan prematur," ungkap Huthia dalam wawancaranya bersama Tribunnews.com melalui Zoom pada Selasa (19/5/2020) pagi.
Baca: Perawat Meninggal di Surabaya karena Covid-19, Riwayat Penyakit hingga Jalani Rapid Test 2 Kali
Huthia menyampaikan, persalinan prematur ini bisa terjadi apabila ibu hamil yang terpapar Covid-19 mengalami infeksi kuat dan imunitasnya lemah.
Akibatnya, bayi lahir sebelum waktunya.
"Kalau bayi lahir sebelum waktunya bagaimana? Kalau berat badannya masih rendah, berisiko tidak survive bayinya," terang Huthia.
Oleh karena itu, Huthia pun menyarankan para ibu hamil supaya selalu menjaga kesehatan dan imunitasnya.
Selain itu, ia juga mengimbau para ibu hamil agar mengurangi kerumunan serta kontak terhadap pasien Covid-19.