Kebiasaan Makan Telur Mentah, Simak Baik dan Buruknya
Sebagian orang Indonesia punya kebiasaan makan telur mentah untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebagian orang Indonesia punya kebiasaan makan telur mentah untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Telur mentah juga ditemukan sebagai makanan dalam minuman atau jamu, krim pada kue, mayonnaise, maupun saus untuk salad buah.
Meski sudah ada banyak orang yang makan telur mentah, bukan berarti hal tersebut bisa dilakukan secara sembarangan.
Hal itu dikarenakan, makan telur mentah bisa juga menimbulkan keracunan atau bahaya kesehatan pada seseorang.
Baca: Cara Memangkas Kalori Ayam Goreng Agar Lebih Sehat
Kandungan gizi telur mentah
Banyak orang mengonsumsi telur mentah karena menganggap kandungan nutrisinya lebih tinggi dibanding telur yang telah dimasak.
Proses pemanasan telur dipercaya hanya akan mengurangi kadar vitamin A, vitamin B5, kalium, dan protein yang terkandung di dalam telur.
Padangan tersebut memang tak sepenuhnya salah. Proses penggorengan atau perebusan yang terlalu lama bisa menurunkan nilai protein telur, meski relatif tidak banyak.
Baca: Trik Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat dan Olahraga Rutin
Namun, pengolahan telur ini akan menyebabkan kandungan protein meningkat hampir dua kali lipat dapat diserap tubuh daripada telur mentah.
Sebuah penelitian dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition pada 2004 mengungkap, bahwa manusia justru menyerap protein lebih banyak dari telur yang sudah matang.
Dalam keadaan mentah, protein yang bisa diserap dalam tubuh hanya sebesar 50 persen.
Sementara kalau telur sudah matang, protein yang diserap tubuh bisa mencapai 90 persen.
Beberapa orang juga percaya makan telur mentah bisa meningkatkan kadar protein lebih cepat dan lebih banyak daripada telur matang.
Selain itu, telur mentah hanya mengandung 51 persen zat gizi biologis, sementara telur yang sudah dimasak bisa mengandung hampir 91 persen zat gizi biologis.