Herbal Bantu Tingkatkan Imunitas Penderita TBC, Tapi yang Utama Tetap Obat untuk Penyembuhan
Penderita tuberculosis (TBC) wajib minum obat sampai dokter menyatakan tubuhnya bersih dari kuman mycobacterium tuberculosis.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Trijbunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderita tuberculosis (TBC) wajib minum obat sampai dokter menyatakan tubuhnya bersih dari kuman mycobacterium tuberculosis.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebutkan pengobatannya mungkin butuh waktu berbulan-bulan.
Sehingga sangat dibutuhkan kedisiplinan pasien dalam mengonsumsi obat, jangan sampai pasien lalai minum obat karena membuat pengobatan semakin lama.
Baca: Achmad Yurianto: Penanganan TBC Mirip Penanganan Covid-19
"Orang positif TBC pengobatannya kan berlangsung lama oleh karena itu karena itu dari tahapan pengobatan TBC ini paling sulit dari TBC bukan minum obatnya tapi membangkitkan komitmen dan motivasi kuat untuk sembuh," kata Yurianto saat live di Radio Elshinta, Kamis (28/5/2020).
Kemudian kalau ada pasien yang ingin mengonsumsi ramuan herbal seperti jamu atau obat herbal lainnya Yurianto mengatakan tidak masalah asalkan obat dari dokter wajib diminum sesuai jadwalnya.
"Menggunakan herbal juga baik karena herbal evidence bqssed diturunkan dari nenek moyang kita tapi tetap minun obatnya juga," ucap Yurianto.
Yuri juga menyarankan selain herbal pengobatan bisa dibarengi juga dengan makan-makanan bergizi karena akan memperbaiki imunitas tubuh.
Kalau imunitas membaik maka keluhan-keluhan pada penderita diabetes seperti mudah lelah, tubuh terasa lemas bisa berkurang.
"Asupan gizi bagus akan membangkitkan daya tahan tubuh optimal kombinasi bagus obat dan sesuatu yang meningkatakna daya taha tubuh maka keluhan fisik bisa dihindari," ungkap Yurianto.
Penyakit TBC merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasna identik dengan batuk yang berlangsung lama dan merupakan penyakit menular yang ditularkan lewat droplet saat batuk atau bersin maupun berbicara.