Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kenapa Kulit Anak Jadi Sasaran Gigitan Nyamuk? Simak Penjelasan Ahli

Anak jadi sasaran empuk gigitan nyamuk. Makanya, orangtua berusaha melindungi buah hatinya dari gigitan serangga tersebut.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kenapa Kulit Anak Jadi Sasaran Gigitan Nyamuk? Simak Penjelasan Ahli
Cdc.gov
Ilustrasi gigitan nyamuk yang menyebabkan penyakit Japanese Encephalitis 

TRIBUNNEWS.COM - Anak jadi sasaran empuk gigitan nyamuk. Makanya, orangtua berusaha melindungi buah hatinya dari gigitan serangga tersebut.

Kulit mereka pun menjadi mudah sekali "bentol".

Parahnya pula, pada anak-anak yang sensitif, beragam penangan, mulai dari obat nyamuk hingga lotion kulit, seperti tak berguna untuk menghalau dampak gigitan nyamuk.

Intinya, nyamuk seperti mengincar kulit kenyal anak-anak, dan meninggalkan bekas.

Kenapa bisa begitu?

Dr Low Kah Tzay, dokter anak di Anson International Pediatric & Child Development Clinic, Singapura memberikan penjelasannya.

Baca: Bahayakah Olahraga Pakai Masker?

Menurut Dr Low, nyamuk pada dasarnya tertarik pada panas kulit manusia.

Berita Rekomendasi

Jadi, jika ada anak balita yang lebih aktif dan mengeluarkan lebih banyak panas, maka dia mungkin akan menarik lebih banyak nyamuk, daripada anak lainnya.

Disebutkan, anak-anak umumnya menarik lebih banyak gigitan nyamuk daripada orang dewasa karena kulit mereka biasanya lebih hangat.

Baca: Beberapa Makanan Mengandung Kolagen, Bagus untuk Kesehatan Kulit

Sehingga, dalam kondisi ini yang bisa dilakukan orangtua adalah membawa anak mandi agar tetap tenang.

Lalu, pakaikan kemeja lengan panjang dan celana panjang yang terbuat dari katun tipis untuk menghalau serangan nyamuk.

Perlu diingat pula, nyamuk paling aktif selama senja dan fajar.

Nah, sebagai upaya terakhir, jagalah keberadaan anak kita di jam-jam tersebut agar terlindung dari gigitan nyamuk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Kulit Balita Jadi Sasaran Empuk Gigitan Nyamuk?

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas