Posisi Belajar dan Bekerja di Rumah yang Tidak Tegap Timbulkan Banyak Keluhan Nyeri di Bahu
Selama bekerja dan belajar di rumah akibat pandemi virus corona (covid-19) muncul banyak keluhan terkait nyeri bahu dan punggung.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama bekerja dan belajar di rumah akibat pandemi virus corona (covid-19) muncul banyak keluhan terkait nyeri bahu dan punggung.
Dr. Siti Chandra Wijayantie, Sp.KFR(K) dari RSUP Persahabatan menyebutkan keluhan tersebut mayoritas disebabkan oleh posisi saat belajar dan bekerja.
Saat bekerja di rumah banyak yang mengerjakan tugas dengan posisi tiduran, posisi duduk yang miring, atau posis lainnya yang membuat badan tidak tegak.
Baca: Minum Air Berlebihan Picu Kerusakan Organ Ginjal
Akibat posisi tubuh yang tidak lurus tersebut akan mengganggu sistem jaringan syaraf di sekitar punggung, leher, hingga bagian tangan yang biasa jadi tumpuan badan kalau duduk tidak lurus.
"Posisi yang tidak tepat akan berpengaruh dari otak ke tangan kan nggak lancar sistemnya, jadi otomatis jadi pegel kesemutan, paling parahnya bisa kena saraf, karena lehernya ketekuk," ungkap dr. Siti Chandra saat live bersama Radio Kesehatan, Selasa (23/6/2020).
Tidak hanya saat bekerja dan belajar, aktivitas menatap layar handphone saat di rumah saja biasanya akan lebih intens baik itu urusan pekerjaan maupun saat bermain game.
Saat bermain game biasanya tangan memegang handphone di depan tubuh sehingga membuat tubuh seperti meringkuk yang bisa membuat struktur tulang ikut meringkuk.
"Pekerja dan anak-anak mereka pakai gadget untuk main, bahunya membungkuk untuk menonton acara tertentu sehingga dia stagnan duduk, posisi bahu dan pundaknya dia melengkung," kata dr. Siti Chandra.
Dr. Siti Chandra pun mengingatkan kembali terkait posisi saat belajar dan bekerja agar duduk tegak dan tempatkan alat-alat yang digunakan lurus untuk mencegah efek jangka panjang khususnya di bagian tulang.
"Jadi tegaklah sebagaimana orang berjalan dengan dua kaki, kalau kita tidak tegak dari awal kita akan berjalan banyak kaki, itu artinya pakai tongkat, pakai walker pasti itu terganggu," pungkas dr. Siti Chandra.