Di Masa Pandemi, Ini Saran dari Dokter Ahli untuk Penderita Asma
Beberapa contoh penyebab asma di antaranya karena masalah cuaca dingin, debu, makanan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit asma terjadi karena adanya penyempitan di saluran napas.
Beberapa contoh penyebab asma di antaranya karena masalah cuaca dingin, debu, makanan, dan barang-barang yang bisa memancing debu seperti karpet bulu, maupun selimut tebal.
Dokter Spesialis Patologi Klinik dari RS Persahabatan, dr. Heidy Agustin Sp.P(K) mengingatkan kepada para penderita asma di masa pandemi covid-19 harus menjauhkan hal-hal yang jadi pencetus asma tersebut.
Baca: Disinfektan Berbahaya untuk Pengidap Asma dan Alergi, Ini yang Terjadi Jika Terkena Wajah
"Kalau gak kena pencetus napasnya bisa normal dan aktivitas dengan normal. Kalau ada pencetus maka akan membuat penyempitan saluran napas bisa menyebabkan sesak napas dan napas bunyi," kata dr. Heidy saat live di Radio Kesehatan, Selasa (30/6/2020).
Walaupun ada pandemi covid-19, penderita asma harus tetap rajin kontrol ke dokter dan patuh meminum obat supaya kondisi saluran pernapasannya tetap stabil.
Baca: Jadi Bagian Protokol Pencegahan Covid-19, Ternyata Menggunakan Masker Bagi Penderita Asma Berbahaya
"Jangan karena ada covid-19 gak dateng ke dokter dan gakminum obat nanti bahaya supaya asma tidak kambuh," ungkap dr. Heidy.
Baca: Cara Menyembuhkan Sesak Napas Secara Alami Tanpa Obat
Saat bepergian ke luar rumah karena urusan mendesak atau pun ke rumah sakit pastikan menerapkan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Bagi penderita asma jangan lupa juga untuk membawa obat-obatan darurat sebagai pertolongan pertama kalau asma kambuh seperti inhaler.
"Saat beraktivitas yang punya asma tetap konsumsi obatnya dan obat emergencynya harus di bawa, ada inhaler yang biasa sudah dimiliki penderita asma," pungkas dr. Heidy.