Anak Malas Mengunyah Makanan Bisa Berbahaya Bagi Kekuatan Tulang Rahang
Kalau anak malas menelan dan menggigit makanan apalagi setelah usia dua tahun bisa berbahaya pada masalah tulang rahang.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masalah anak yang susah makan kerap membuat orang tua pusing apalagi kalau tidak mau makan makanan yang sudah dibuatkan.
Contoh kasus lainnya adalah anak-anak di atas dua tahun yang lebih kepingin makan-makanan yang lembek karena malas mengunyah.
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Roy Dwi Indra Sp.KFR menyebutkan seharusnya anak-anak dua tahun sudah terbiasa menelan makanan keras seperti nasi.
"Anak kan mulai makan sejak usia enam bukan teksturnya terus bertambah, kalau anak 2,5 tahun itu sudah saatnya dengan kebiasan menelan nasi," kata dr. Roy saat webinar dengan RS Eka Hospital, Senin (6/7/2020).
Dr. Roy menjelaskan kalau anak malas menelan dan menggigit makanan apalagi setelah usia dua tahun bisa berbahaya pada masalah tulang rahang.
Alasannya karena saat mengunyah makanan maka akan ada gerakan naik turun pada rahang sehingga memperkuat kualitas rahang.
"Makan diperlukan untuk gerakan rahang ke atas dan ke bawah dan otot-otot di pipinya, lidah, rahang," ungkap dr. Roy.
Kualitas rahang yang kuat ini juga bisa membantu kualitas anak saat berbicara karena otot di bagian mulut kuat sehingga lebih fasih berbicara.
"Malas mengunyah bisa berbahaya kedepan karena penting untuk proses bciara dan pertumbuhan," kata dr. Roy.
Masalah malas makan dan mengunyah ini pun perlu dikonsultaskkan jika terjadi terus menerus karena ditakutkan ada masalah pada bagian rangsangan raba.
"Nanti ke dokter bisa ditanya apakah gak mau makan karena rasa rangsang dan raba yang terlalu rendah sehingga makanannya dilepeh, harus diobservasi ulang mengapa penyebabnya, ke dokter dulu," ungkap dr. Roy.