Kepala LBM Eijkman Sebut Indonesia Harus Mampu Temukan Vaksin Covid-19 dan Memproduksinya
Proses penemuan vaksin covid-19 tentu tidak mudah dan saat ini masih dalam proses memperkuat bagian awal atau bagian pondasinya.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. dr. Amin Soebandrio menyebutkan Indonesia harus mampu membuat dan memproduksi vaksin covid-19 secara mandiri.
Prof. Amin menjelaskan seandainya ada beberapa negara yang berhasil menemukan vaksin, pasti akan diprioritaskan untuk negaranya dulu, baru bisa diberikan kepada negara yang tidak bisa membuat vaksin.
Kalau dihitung-hitung, Prof. Amin menyebut vaksin buatan luar negeri hanya bisa memenuhi 20 persen kebutuhan di Indonesia.
Baca: Vaksin Covid-19 Moderna Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Uji Coba Fase 3 Mulai 27 Juli 2020
"Ternyata cuma bisa memenuhi 20 persen oleh produk luar negeri kita harsu punya kemampuan sendiri dan tidak bsia menggantukan produk luar negeri," ucap Prof. Amin saat live webinar Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia, Rabu (15/7/2020).
Lembaga Eijkman di bawah pimpinan Prof. Amin saat ini pun terus berusaha membuat bibit vaksin covid-19 untuk kemudian nantinya diuji kembali dan diproduksi oleh Biofarma.
Prof. Amin menyebutkan proses penemuan vaksin covid-19 tentu tidak mudah dan saat ini masih dalam proses memperkuat bagian awal atau bagian pondasinya.
Salah satu tahapan yang berhasil di lakukan Eijkman, sekitar 1,5 bulan lalu akhirnya para peneliti Eijkman berhasil menemukan cara untuk memblokir spike protein pada bagian yamg mirip mahkota pada virus covid-19 yang perannya menularkan virus ke sel manusia.
Baca: Vaksin Moderna Manjur Tingkatkan Antibodi Pasien Covid-19
"Kami berusaha mengisolasi gen yang menjadi spike protein itu dan prosesnya tidak mudah. Akhirnya peneliti muda kami berhasil 1,5 bukan meamplifikasi bagian yang penting tadi dan sekarang prosesnya sedang dikloning lagi ke dalan sel mamalia," kata Prof. Amin.
Secara persentase saat ini penemuan vaksin covid-19 di Eijkman sudah sampai 30 persen. Memang masih di tahapan awal, tapi kalau tahap awalnya sudah mantap maka proses kedepannya akan cepat.
"Itu persentase sekitar 20 sampi 30 persen itu pondasinya. Pondasi selesai proses ke depan akanebih cepat, kita berharal akhirr bulan ini atau Agustus kita bisa uji pada hewan kecil dan besar," pungkas Prof. Amin.