Ketahui Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah dari Gejala dan Penyebabnya
Kurang darah dan darah rendah merupakan masalah kesehatan yang memiliki perbedaan mendasar terkait penyebab sampai gejalanya.
Editor: Willem Jonata
Tekanan darah rendah atau biasa disebut darah rendah adalah kondisi saat hasil pengukuran tensi di bawah ambang batas normal.
Baca: Minum Es Teh Saat Berbuka Tidak Cocok Bagi Penderita Darah Rendah
Melansir Mayo Clinic, seseorang dikatakan hipotensi atau darah rendah saat hasil pengukuran tensinya kurang dari 90 mmHg/60 mmHg.
Begitu tekanan darah menurun, seseorang bisa mengalami sejumlah gejala.
Seperti dilansir dari Heart, berikut ciri-ciri darah rendah yang kerap dirasakan penderita:
- Pusing atau sakit kepala
- Mual
- Pingsan
- Dehidrasi atau sangat haus
- Lemah dan lelah
- Susah konsentrasi
- Pandangan berkunang-kunang
- Kulit dingin dan pucat
- Sesak napas
- Depresi
Penyebab darah rendah bisa beragam. Di antaranya terlalu banyak tidur, hamil, efek samping obat tertentu, penyakit jantung, penyakit endokrin, infeksi, alergi, dan kurang vitamin V-12 serta asam folat.
Kaitan antara kurang darah dan darah rendah
Kendati beda penyebab dan gejala, kurang darah dan darah rendah juga bisa saling berkaitan.
Kurang nutrisi vitamin B-12 dan asam folat dapat menyebabkan kurang darah atau anemia. Kondisi ini bisa memicu tekanan darah rendah.
Baca: Tips Bagi Penderita Darah Rendah Saat Jalani Ibadah Puasa
Selain itu, tekanan darah juga bisa rendah atau drop saat tiba-tiba berdiri setelah duduk atau berbaring dalam waktu yang lama.
Kondisi ini termasuk jenis hipotensi ortostatik atau postural.
Jenis darah rendah ini jamak dialami orang yang sedang banyak kehilangan darah misalkan operasi, pendarahan, atau wanita haid yang sangat banyak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah