Saran Dokter Paru Ketika Disinformasi Tentang Covid-19 Berseliweran di Medsos
Disinformasi tersebut dinilai akan semakin berbahaya ketika masyarakat tak memahami pencegahan penyebaran virus corona.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Erlina Burhan menyayangkan disinformasi tentang Covid-19 berseliweran di media sosial.
Erlina menilai disinformasi tersebut akan semakin berbahaya ketika masyarakat tak memahami pencegahan penyebaran virus corona.
"Ini memang jadi masalah bahwa masyarakat tidak berperan aktif menjadi agen edukasi. Edukasi hanya dilakukan media massa. Yang bahayanya adalah di medsos berseliweran disinformasi," ujar Erlina dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/7/2020).
Erlina menilai, upaya penanggulangan virus corona yang disampaikan media massa kurang efektif apabila tak dibarengi dengan kesadaran masyarakat.
Baca: Kasus Positif Corona 22 Juli Bertambah 1.882, Total Capai 91.751
Baca: Tak Lagi Tampil di Layar Kaca Jadi Jubir, Dokter Reisa Tetap Mengedukasi Masyarakat Cegah Covid-19
Baca: Mengenal Wiku Adisasmito, Jubir Baru Penanganan Covid-19, Dulu Ketua Tim Pakar
Salah satu kesadaran yang harus diperhatikan masyarakat adalah penyebaran virus corona berpotensi terjadi di tempat keramaian.
Misalnya, di perkantoran, tempat hiburan, hingga transportasi.
"Artinya kalau ada keramaian, di sana kemungkinan terjadi tranmisi (penyebaran Covid-19)," katanya.
Maka dari itu, pihaknya berharap pemerintah supaya terus mendorong masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan di tengah penerapan kebiasaan baru.
Dorongan protokol kesehatan yang dimaksud adalah kedisiplinan masyarakat menggunakan masker hingga rajin mencuci tangan.
Namun demikian, dorongan tersebut tak semata-mata hanya memberikan imbauan. Melainkan juga harus dilakukan pemantauan agar berjalan efektif.
"Diawasi secara real time dan on the spot," kata dia.
"Protkol kesehatan itu mutlak, betul-betul dilaksanakan dan pelaksanannya jangan dibiarkan, tapi ada pemantauannya," tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Paru Sebut Disinformasi soal Covid-19 Seliweran di Medsos, Bahaya Bagi Masyarakat"