Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Atasi Penyakit Autoimun, Vitamin D Sangat Dibutuhkan

Pilih makanan bernutrisi dan menghindari makananan yang mengandung pengawet, pewarna, dan perasa buatan

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Atasi Penyakit Autoimun, Vitamin D Sangat Dibutuhkan
Freepik
Ilustrasi obat/suplemen/vitamin D 

Laporan Wartwan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit autoimun yang bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa harus segera diobati untuk mengurangi risiko penyakit yang lebih berat.

Penanganan autoimun ini membutuhkan bantuan medik.

Baca: Kena Autoimun Sampai Hampir Stroke, Ashanty Ungkap Konsumsi Minuman Ini Puluhan Tahun Jadi Dalangnya

Apalagi autoimun bisa menyerang organ tubuh manapun, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Dr. Nurul Iman Nilam, Sp.AK menjelaskan, penanganan pertama adalah pemberian obat anti radang pada bagian tubuh yang terserang autoimun.

"Nanti diberi pengobatan anti radang dan nyeri disesuaikan dengan gejala ada sifatnnya untuk menjaga autoimun remisi atau stabil artinya mencapai kodnisi tidak bergejala," ungkap dr. Nurul saat live bersama Radio Kesehatan, Rabu (22/7/2020).

Asupan makanan penderita autoimun juga harus dijaga.

Berita Rekomendasi

Pilih makanan bernutrisi dan menghindari makananan yang mengandung pengawet, pewarna, dan perasa buatan.

Dr. Nurul mengungkapkan makanan dengan kandungan Vitamin D sangat baik untuk menjaga imunitas penderita autoimum, contohnya telur, susu, serta keju.

"Memang benar sekali Vitamin D sangat cocok diberikan bagi pasien yang mengalami autoimun jadi kurang lebih pemakaian Vitamin D 400 IU per hari untuk anak-anak," ucap dr. Nurul.

Penderita autoimun pun disarankan menghindari paparan asap rokok, tidak mengonsumsi alkohol, kafein, dan rajin berolahraga yang intensitasnya ringan hingga sedang saja.

Penyakit autoimun atau masalah kesehatan akibat sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Bisa karena faktor keturunan tapi yang paling mudah memicu autoimun adalah lingkungan dan gaya hidup yang tidak sehat.

Baca: Autoimun, Penyebabnya Dominan Masalah Lingkungan dan Gaya Hidup Ketimbang Faktor Genetik

"Ada pengaruh genetik tapi yang penting lingkungan yang mempengaruhi. Jadi bukan bukan bersrt ibu yang autoimun akan menurunan autoimunnya," kata dr. Nurul.

Adapun beberapa gejala khas penyakit automiun adalah demam yang naik turun dalam durasi hingga dua minggu, nyeri sendi, rambut rontok, pegal, ruam di kulit hingga sariawan yang tidak sembuh-sembuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas