Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hepatitis ternyata satu di antara penyakit yang dijuluki silent killer. 

Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Dr. dr. Irsan Hasan, Sp.PD - KGEH.FINASIM, menjelaskan hepatitis bisa mematikan karena perjalanan penyakitnya.

Penderita hepatitis atau yang mengalami peradangan hati 10 sampai 15 persen berpotensi mengalami kanker hati.

Baca: Ibu Hamil Penderita Hepatitis Bisa Turunkan Penyakit ke Bayinya, Bagaimana Putus Penularan?

Kemudian penderita kanker hati akibat hepatitis 23 persen mengalami sirosis hati atau penurunan fungsi hati yang bisa menyebabkan kematian.

"Jadi hepatitis silent kiler karena mengalami perjalan dari hepatitis akut, hepatitis kronik dan sirosis hati tersebut," ucap dr. Irsan saat webinar bersama Kemenkes, Selasa (28/7/2020).

Baca: Penyebab Asam Lambung Naik, Kebiasaan Berbaring Setelah Makan Jadi Satu di Antara Pemicunya

Penyakit hepatitis juga banyak tidak disadari oleh masyarakat karena timbul akibat gaya hidup yang tidak sehat, yakni minum alkohol, konsumsi obat-obatan tidak sesuai dosis, hingga masalah makanan.

Tanda-tabda penyakit yang identik dengan penurunan metabolisme tubuh seperti kelelahan dan berat badan yang menurun.

Kondisi demikian sering dianggap sebagai kelelahan biasa. Padahal terjangkit hepatitis.

"Sembilan dari 10 penderita hepatitis tidak sadar punya hepatitis B, dan satu dari empat pengidap akan karena kanker atau gagal hati," kata dr. Irsan.

Selain gaya hidup tidak sehat, hepatitis disebarkan oleh virus akibat kontak dengan darah sehingga bsia menular dari ibu hamil kepada anaknya, yakni hepatitis tipe B, C, dan D.

Lalu hepatitis bisa juga menular lewat kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi untuk tipe hepatitis A atau E sehingga hidup bersih sangat diutamakan.

Hepatitis B bisa dicegah dengan vaksinasi yang dilakukan saat bayi, dan Hepatitis C bisa disembuhkan dengan obat yang dikonsumsi.