Penerapan Protokol Perlindungan Kesehatan Anak di Lingkungan Sekolah
Jangan sampai mengabaikan protokol perlindungan kesehatan anak, terutama penerapannya dalam aktivitas keseharian anak.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia mendorong budaya hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi suatu keharusan dan kebiasaan baru yang perlu diterapkan semua pihak, khususnya anak.
Hal ini penting karena anak seringkali belum cukup memahami situasi pandemi yang dihadapi, sehingga lalai dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari.
Deputy President Director Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan, pandemi covid-19 membuat banyak pihak berfokus pada penanganan wabah untuk pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat, perlindungan terhadap kesehatan anak tidak kalah penting.
Jangan sampai mengabaikan protokol perlindungan kesehatan anak, terutama penerapannya dalam aktivitas keseharian anak seperti sekolah, bermain dan berkreasi.
Baca: Bergulir di Tengah Pandemi, IBL Gelar Simulasi Protokol Kesehatan Lebih Dulu
Baca: Wulan Guritno Ancam Putrinya Kalau Sampai Berani Dugem di Masa Pandemi
“Orangtua, keluarga, dan sekolah sebagai pihak yang paling dekat dengan anak perlu berperan memastikan keamanan anak,” ujar Caroline di Jakarta belum lama ini.
Webinar yang diadakan Sekolah Pelita Harapan (SPH) dan Siloam Hospitals mengangkat tema Health, Habit, Hope: Healthy Child, Family, and School' yang ditujukan untuk publik, khususnya para orangtua.
Selain peran lingkungan sekitar, kata Caroline edukasi dari orang tua dan guru kepada anak juga menjadi solusi mencegah penularan virus.
Anak perlu diberi pemahaman bahaya dari pandemi saat ini dengan penyampaian yang sesuai tanpa menakuti.
Baca: Strategi Mengatasi Ketidakjelasan di Masa Pandemi Covid-19
“Mulai dari mengedukasi mengenai bagaimana bahayanya virus ini. Tak kalah penting adalah bagaimana mengedukasi anak-anak mengenai menjaga diri mereka sendiri,” papar Caroline.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr Yogi Prawira SpA(K). mengatakan, orangtua dan pihak sekolah dapat mengajarkan anak anak kebiasaan baru yang lebih bersih dan sehat dengan cara yang menyenangkan.
“Contohnya, melatih anak memakai masker dengan memilih motif yang menjadi favorit anak serta membiasakan rutin cuci tangan selama 20 detik sambil menyanyikan lagu anak,” tegasnya.
Ketua Tim Dokter Paru dan Ahli Medis di Tim Penanganan Cepat Tanggap COVID-19 Siloam Hospitals dan wakil dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dr Allen Widysanto, Sp.P menambahkan selain hand hygiene, respiratory hygiene juga sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini dan diimplementasikan.
Beberapa diantaranya adalah ajari anak untuk menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau siku saat sedang batuk atau bersin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.